Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2019
P. 54
Title MENAKER SEBUT RI KALAH SAING DARI VIETNAM KARENA KURANG JAM KERJA
Media Name detik.com
Pub. Date 23 September 2019
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4717868/menaker-sebut- ri-kalah-saing-
Page/URL
dari-vietnam-karena-kurang-jam-kerja
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Indonesia kalah dari Vietnam bukan cuma soal investasi yang masuk ke masing-masing
negara. Mengenai kondisi sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerjanya juga
masih kalah.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan, bila dilihat dari
Incremental Capital Output Ratio (ICOR), Indonesia kalah dari Vietnam. ICOR bisa
diartikan sebagai ukuran yang menyatakan besarnya tambahan modal yang diperlukan
untuk meningkatkan output.
"Ekosistem ketenagakerjaan kita sangat kaku, sangat tidak kompetitif. Misalnya ICOR-
nya kita 6,3, Vietnam 4,3. 6,3 sama 4,3, itu kita sudah nggak kompetitif karena ICOR
terkait masalah produktivitas," kata dia di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta,
Senin (23/9/2019).
Urusan jam kerja, menurut Hanif, tenaga kerja di Indonesia lebih banyak libur
dibandingkan negara tetangga di ASEAN, termasuk mengenai jam kerja yang lebih
sebentar. Itu membuat SDM Indonesia tidak kompetitif.
"Ngomong jam kerja kita nggak kompetitif. Di seluruh negara ASEAN jam kerjanya 48
jam per minggu. Indonesia berapa? 40 jam. Itu sudah nggak kompetitif," sebutnya.
PHK juga menjadi urusan yang sensitif di Indonesia. Sementara menurut Hanif untuk
mengimbangi Vietnam misalnya, paling tidak hal itu tidak bisa dihindarkan.
"Misalnya ada pengusaha, dia pabrik sepatu. Untuk bikin sepatu misalnya itu katakanlah
butuh 10 tahap. Vietnam juga 10 tahap tadinya. Sekarang Vietnam diubah bikin sepatu
dari 10 tahap menjadi 3 tahap. pertanyaannya apa yang harus dilakukan pengusaha
Indonesia di bidang sepatu?," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia tentu harus menyesuaikan diri seperti yang dilakukan Vietnam.
"Ya pasti iya, kalau ndak ya mati. Misalnya Indonesia mau tidak mau, suka tidak suka
harus ikut Vietnam dari 10 tahap dijadikan 3 tahap. Konsekuensinya tadinya punya
karyawan 1.000, harus PHK 700," terangnya.
Namun karena sistem ketenagakerjaan di Indonesia dianggapnya kaku, maka
pengusaha tidak bisa begitu saja mem-PHK anak buahnya.
"Aturannya begitu, undang-undangnya nyuruh begitu. Lah terus gimana nasib
perusahaannya? Ya matilah, gimana nasib buruh di situ? Ya mati lah dia," tambahnya.
Page 53 of 135.