Page 127 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Agustus 2019
P. 127

dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,61%.Bahkan, jumlah pengang-
               guran pada Februari 2019 mengalami penurunan sebanyak 5,01% yaitu 6,82 juta
               orang atau turun di-bandingkan Februari 2018 sebanyak 6,87 juta orang.

               "Penciptaan lapangan kerja harus tetap dilaksanakan melalui informasi pasar kerja,
               penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri, dan perluasan kesempatan kerja
               (padat karya, wirausaha baru, Tenaga Kerja Mandiri (TKM), dan inkubasi bisnis,"
               kata Hanif.Terkait arahan dan komitmen Presiden Joko Widodo untuk fokus
               pembangunan SDM di 2019, Kemnaker terus melakukan perbaikan, perce-patan,
               dan terobosan dalam pelaksanaan program dan anggaran 2019.

               Dalam peningkatan kom-petensi dan produktivitas tenaga kerja, Kemnaker juga
               menargetkan program masifikasi pelatihan kerja termasuk pelatihan Calon Pekerja
               Migran Indonesia (CPMI). Hanif juga menjelaskan data World Bank Doing Business
               Report, mengungkap-kan kemudahan berbisnis di Indonesia meningkat dari
               peringkat 114 pada tahun 2015 menjadi 73 pada 2019.

               Sementara berdasarkan Forum Ekonomi Dunia (World Competitiveness Index 2018,
               World Economic Forum) indeks daya saing Indone-sia menduduki peringkat 45 dari
               140 negara pada 2018. "Peringkat-peringkat ini semakin membaik. Namun kita
               jangan cepat puas dan harus mampu mengejar daya saing Singapura (peringkat 2),
               Malaysia (25), dan Thailand (38), agar Indonesia benar-benar mampu
               mengaktualkan potensinya menjadi motor pertumbuhan ekonomi di kawasan
               ASEAN," katanya.

               Menurutnya, sektor ketenagakerjaan harus mem-berikan kontribusi dalam
               meningkatkan kemudahan berbisnis dan daya saing agar investasi semakin
               berkembang.

               "Dengan kondisi tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indo-nesia,
               menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
               Pembangunan ketenagakerjaan sudah on the track atau berada pada jalur yang
               benar."

               Revolusi industri 4.0

               Memasuki Revolusi Indus-tri 4.0 dan teknologi digital, persaingan bisnis dan
               pembangunan yang semula ba-nyak bertumpu pada pemanfaatan sumber daya
               alam akan bergeser ke persaingan pada penguasaan teknologi informasi dan
               kompetensi angkatan kerja yang membutuhkan SDM berkualitas.

               Menaker mengungkapkan di era ini akan ada pekerjaan baru yang muncul dan akan
               ada beberapa pekerjaan lama yang menghilang. Dunia industri akan mengalami
               disrupsi dan mengalami koloborasi beberapa jenis platform baru sehingga
               menghasilkan jenis industri baru, hal ini berdampak pada jenis pekerjaan dalam
               industri tersebut.Saat ini, telah memasuki era Revolusi Industri 4.0, dalam era ini
               masa depan pekerjaan akan banyak dipengaruhi oleh kehad-iran big data.



                                                      Page 126 of 171.
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132