Page 41 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Agustus 2019
P. 41

dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kampanye pemilihan presiden 2019
               tersebut.
               Adapun penerima 2 juta kartu itu dibagi menjadi dua desain implementasinya
               berdasarkan akses pelatihannya. Yakni, akses digital dan akses regular (tatap
               muka). Untuk akses digital, nantinya mereka bekerja sama dengan pihak swasta
               untuk memberikan pelatihan. Sedangkan regular, pelatihan dan sertifikasi akan
               dilakukan oleh pemerintah melalui Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Balai Latihan
               Kerja (BLK).

               "Syaratnya yang penting dia warga negara Indonesia, usianya diatas 18 tahun,"
               kata Hanif.

               Nah terkait bantuan dana kepada pengguna kartu pra-kerja, Hanif mengatakan,
               insentif baru bisa diberikan setelah para pengguna kartu pra-kerja melakukan
               pelatihan vokasi sampai selesai. Waktu pelatihan ditargetkan hanya 2 bulan.
               Namun, total insentif yang diberikan masih belum ditentukan oleh pemerintah.
               Dia mengatakan, insentif diberikan sebagai 'uang saku' bagi para pencari pekerja
               yang telah mendapatkan pelatihan vokasi untuk mencari pekerjaan. Insentif yang
               diberikan pemerintah pun hanya dibatasi waktu. Maksimal pengguna kartu hanya
               mendapatkan uang selama 3 bulan.

               "Bahasa sederhananya itu (intensif) untuk bantu transport nyari kerja, Makanya
               disebutnya insentif, jadi jangan nulis gaji," tandasnya.

               Rencananya, pelatihan vokasi itu akan diberikan untuk berbagai bidang kerja.
               Namun saat ini yang menjadi prioritas nasional pemerintah adalah sektor
               manufaktur, ekonomi digital, kesehatan sampai dengan pariwisata. Kebijakan ini
               akan direncanakan mulai pada Januari 2020 mendatang.

               Kartu Pra-Kerja Berbeda dengan Super Deductible Tax Perlu diketahui, kebijakan
               kartu pra-kerja beda lagi dengan kebijakan Jokowi soal super deductible tax (SDT).
               Sebagai informasi, SDT merupakan insentif pajak yang diberikan pemerintah kepada
               industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi. Insentif yang diberikan
               pemerintah untuk kebijakan itu adalah pengurangan penghasilan bruto maksimal
               200 persen dari jumlah biaya praktik kerja, pemagangan, dan pembelajaran
               (vokasi).

               Sama halnya dengan Kartu Pra-kerja, pelatihan vokasi kepada mereka yang telah
               bekerja diharapkan untuk meningkatkan mutu SDM nasional agar bisa bersaing
               (Upskilling). Di situ, nantinya para pekerja akan diberikan pembekalan secara cuma-
               cuma (gratis) dan juga mendapatkan insentif tertentu. Upskilling dilakukan
               pemerintah dengan bekerja sama perusahaan-perusahaan.

               "Nah untuk upskilling itu untuk pekerja existing yaitu orang yang masih kerja seperti
               kalian lalu kalian istilahnya cuti tanpa di bayar, terus kemudian untuk mendapatkan
               pelatihan. Makanya pada saat kalian cuti kalian bisa dapet upskilling gratis,"
               tutupnya..



                                                       Page 40 of 171.
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46