Page 183 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 183
Mengutip Kontan.co.id, dengan kenaikan UMP sebesar 1,09% maka besaran UMP 2022 tertinggi
adalah di DKI Jakarta sebesar Rp 4.453.724.
Lalu, UMP tahun 2022 terendah DIYawa Tengah sebesar Rp 1.813.011.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Indah
Anggoro Putri, mengatakan ada empat provinsi yang nilai UM tahun 2021 lebih tinggi dari Batas
Atas Upah Minimum.
Sehingga upah minumum di daerah-daerah tersebut tahun 2022 nilainya sama dengan upah
minimum 2021 yang artinya tidak ada kenaikan upah buruh.
Keempat provinsi tersebut adalah: - Sumatera Selatan dengan UMP tahun 2022 Rp 3.144.446.
- Sulawesi Utara dengan UMP tahun 2022 Rp 3.310.723.
- Sulawesi Selatan dengan UMP tahun 2022 Rp 3.165.876.
- Sulawesi Barat dengan UMP tahun 2022 Rp 2.678.863.
Berikut daftar UMP /UMK tahun 2022 yang sudah diketahui besaran nilainya: - UMP 2022 DKI
Jakarta Rp 4.453.724.
- UMP 2022 Jawa Tengah sebesar Rp 1.813.011.
- UMP 2022 Sumatera Selatan Rp 3.144.446.
- UMP 2022 Sulawesi Utara Rp 3.310.723.
- UMP 2022 Sulawesi Selatan Rp 3.165.876.
- UMP 2022 Sulawesi Barat Rp 2.678.863.
Adapun, penetapan UMP ini harus diumumkan oleh Gubernur paling lambat 20 November 2021.
Sementara upah minimum kabupaten/kota (UMK) paling lambat pada 30 November 2021.
Penetapan upah berdasarkan PP 36/2021 tentang Pengupahan, antara lain: Pertama, upah bagi
pekerja/buruh dengan masa kerja satu tahun atau lebih berpedoman pada struktur dan skala
upah.
Kedua, upah minimum ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan, antara
lain meliputi paritas daya beli alias keseimbangan kemampuan berbelanja), tingkat penyerapan
tenaga kerja, dan median upah (marjin antara 50 persen upah/gaji tertinggi dan 50 persen
terendah dari karyawan di posisi atau pekerjaan tertentu) Ketiga, upah disesuaikan setiap tahun
dengan batas atas dan bawah.
Batas atas ditentukan berdasarkan rata-rata konsumsi per kapita dan rata-rata banyaknya
anggota Rumah Tangga (ART) yang bekerja pada setiap rumah tangga.
Data rata-rata ini menggunakan data di wilayah bersangkutan.
Nilai pertumbuhan ekonomi atau inflasi menggunakan yang ada di tingkat provinsi Keempat,
adanya syarat tertentu meliputi pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasi pada kabupaten/kota
yang bersangkutan.
Artikel Terkait Lainnya (Tribunnews.com/Widya) (Kontan.co.id/ Vendy Yhulia Susanto).
182