Page 293 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 293

MANFAAT PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN BAGI PEKERJA KORBAN
              PHK
              ERA.id - Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) memiliki tiga manfaat bagi pekerja atau buruh
              yang terkena PHK.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jamsos  Kementerian  Ketenagakerjaan,  Indah
              Anggoro Putri, mengungkapkan bahwa para pekerja akan memperoleh manfaat itu jika ikut JKP.

              “Yang pertama adalah manfaat uang tunai atau cash bagi si korban PHK. [Yang kedua] akses
              informasi pasar kerja. Lalu pelatihan kerja atau vokasi,” ujar Indah dalam dialog publik, Kamis,
              (18/11/2021).

              Indah menyebut bahwa manfaat pertama berupa uang tunai diharapkan bisa membantu korban
              PHK untuk melanjutkan hidup. Namun, ia berharap dalam kurun waktu penerimaan uang tunai
              tersebut,  para  pekerja-buruh  korban  PHK  juga  bisa  sambil  mencari  pekerjaan  baru  atau
              mengikuti pelatihan.

              Untuk manfaat yang kedua, yaitu akses informasi pasar kerja, Indah menyebut bahwa layanan
              ini  bertujuan  untuk  memberikan  informasi  tentang  lowongan-lowongan  pekerjaan  yang  bisa
              dilamar oleh para pekerja/buruh korban PHK.

              Dalam informasi pasar kerja tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan juga menyediakan layanan
              job  counselling  atau  konsultasi  mengenai  informasi  pasar  kerja,  termasuk  terkait  dengan
              keterampilan, kualifikasi, hingga minat para pekerja/buruh.

              Lalu untuk manfaat ketiga, yaitu pelatihan kerja atau vokasi, Indah menyebut bahwa skema ini
              diterapkan  dengan  tujuan  untuk  bisa  meningkatkan  keterampilan  para  pekerja/buruh  yang
              mengalami PHK.
              Melalui pelatihan ini, pekerja/buruh korban PHK bisa melatih diri, baik itu dengan skema skilling,
              re-skilling,  atau  up-skilling.  Dengan  demikian,  pekerja/buruh  korban  PHK  yang  telah  dilatih
              diharapkan dapat bekerja kembali.

              “Jadi ini adalah untuk mengantisipasi alih profesi atau alih pekerjaan bagi korban PHK jika harus
              bekerja kembali. Kita harapkan dia setelah PHK tidak berhenti. Harus terus lanjut hidupnya,” ujar
              Indah.

              “Nah untuk itu maka harus mempersiapkan diri. Jika tidak dapat kembali ke pekerjaan atau
              profesi  yang  sama  sebelum  ter-PHK,  maka  pemerintah  menawarkan  fasilitas  atau  layanan
              pelatihan vokasi sehingga hal ini kiranya dapat menjadi modalitas bagi para korban PHK untuk
              mempersiapkan dirinya melalui kompetensi bahkan kualifikasi untuk mendapatkan pekerjaan.
              tentu kita berharap yang lebih baik ya pekerjaan atau profesinya,” jelas Indah.
              Indah mengklaim pihak Kemnaker sama sekali tak mengarapkan adanya PHK besar-besaran.
              Akan tetapi, gelombang PHK berpotensi terjadi kapan pun, terutama di masa pandemi Covid-19
              seperti sekarang ini.

              “Kita harapkan tidak besar-besaran. Tapi jika ada PHK, pemerintah sudah mempertimbangkan
              dengan menghadirkan ekbijakan dan program baru JKP ini,” pungkas Indah.

              Sementara itu, Direktur Pelayanan BP Jamsostek, Roswita Nilakurnia menjelaskan program JKP
              tertuang dalam PP No.37 Tahun 2021. Peraturan itu merupakan turunan dari UU No.11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.




                                                           292
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298