Page 443 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 443

Judul               Simalakama Rencana Kenaikan Upah Minimum Kota
                Nama Media          radarmalang.jawapos.com
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         https://radarmalang.jawapos.com/malang-
                                    raya/18/11/2021/simalakama-rencana-kenaikan-upah-minimum-kota/
                Jurnalis            Mardi Sampurno
                Tanggal             2021-11-18 15:00:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Ringkasan

              Ribuan pekerja di Kota Malang nampaknya harus harap-harap cemas. Sebab Pemerintah Kota
              (Pemkot) belum memutuskan apakah upah minimum kota (UMK) 2022 mengalami kenaikan atau
              tetap. Sejumlah faktor telah dipikirkan Wali Kota Malang Sutiaji. Dia masih berusaha menemukan
              win-win solution antara pengusaha dan pekerja. Persoalan kenaikan UMK ini memang seperti
              buah simalakama saja. Bila ada kenaikan signifikan, pengusaha yang keberatan. Namun jika
              tidak ada kenaikan, pekerja yang protes.



              SIMALAKAMA RENCANA KENAIKAN UPAH MINIMUM KOTA

              MALANG KOTA- Ribuan pekerja di Kota Malang nampaknya harus harap-harap cemas. Sebab
              Pemerintah  Kota  (Pemkot)  belum  memutuskan  apakah  upah  minimum  kota  (UMK)  2022
              mengalami kenaikan atau tetap.

              Sejumlah faktor telah dipikirkan Wali Kota Malang Sutiaji. Dia masih berusaha menemukan win-
              win solution antara pengusaha dan pekerja. Persoalan kenaikan UMK ini memang seperti buah
              simalakama saja. Bila ada kenaikan signifikan, pengusaha yang keberatan. Namun jika tidak ada
              kenaikan, pekerja yang protes.

              Sebab kenaikan UMK juga bakal mempengaruhi naik turunnya geliat investasi di Kota Malang.
              Begitu pula dengan nasib pekerja, Sutiaji tak ingin perusahaan yang menaungi para pekerja
              justru bersikap acuh dan berimbas mengurangi jumlah pekerja. Sehingga sikap dilema tersebut
              masih dalam kajiannya bersama Dewan Pengupahan Kota Malang.

              “Kami  memang  hanya  mengusulkan  (kenaikan),  nanti  baru  (Pemprov)  Jatim  yang  bakal
              menentukan naik atau tidak,” katanya saat dikonfirmasi kemarin (17/11).

              Terkait progres dari Dewan Pengupahan Kota Malang, orang nomor satu di Pemkot Malang itu
              belum menerima laporan. Deadline penyerahan usul kenaikan UMK Pemkot Malang ke Pemprov
              Jatim  ditargetkan  22  November  mendatang.  Untuk  itu,  Sutiaji  masih  melihat  keputusan  dari



                                                           442
   438   439   440   441   442   443   444   445   446   447   448