Page 465 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 465

UNGKAP MASALAH PENGEMBANGAN ASN, KEMNAKER SINERGIKAN PROGRAM
              DIKLAT
              Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Anwar Sanusi mengatakan saat
              ini masih ada berbagai permasalahan dalam upaya pengembangan kompetensi Aparatur Sipil
              Negara (ASN). Setidaknya ada sejumlah masalah yang dipaparkan olehnya.

              Hal  tersebut  disampaikan  Anwar  saat  memberikan  sambutan  Rapat  Koordinasi  Evaluasi
              Penyelenggaraan dan Pengembangan Diklat, yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan
              Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ketenagakerjaan, Kemnaker di kota Semarang, Jawa Tengah,
              Rabu (17/11) kemarin.

              Permasalahan  pertama,  penyusunan  kebijakan  pengembangan  kepegawaian  saat  ini  belum
              didasarkan  kepada  analisa  kebutuhan  pendidikan  dan  pelatihan.  Kedua,  pengembangan
              kompetensi  ASN  belum  mengacu  kepada  perencanaan  pembangunan  baik  tingkat  nasional
              maupun daerah.
              Ketiga,  pada  tataran  organisasional,  tidak  adanya  benang  merah  antara  perencanaan
              pembangunan nasional atau daerah dan rencana strategis pengembangan kepegawaian yang
              disusun.

              Keempat, pengembangan kompetensi hanya dianggap sebagai pendidikan dan pelatihan yang
              dilakukan secara klasikal. Kelima, pengembangan kompetensi dilakukan secara terpisah dengan
              kebijakan pola karir ASN.

              "Menyikapi  pertimbangan-pertimbangan  di  atas,  Kemnaker  melalui  kegiatan  PPSDM
              Ketenagakerjaan  ini  mengharapkan  sinergi  dan  harmoni  bagi  terselenggaranya  pola
              pengembangan  kompetensi  ASN  khususnya  di  bidang  ketenagakerjaan  yang  lebih  baik,
              tersistem,  terprogram,  dan  tepat  sasaran,"  kata  Anwar  dalam  keterangan  tertulis,  Kamis
              (18/11/2021).
              PPSDM Ketenagakerjaan, lanjut Anwar Sanusi, menyediakan program diklat yang terstruktur,
              mempertimbangkan  demand  side  dan  kredibel.  Terstruktur  dalam  hal  ini  ada  penyesuaian
              kurikulum dan metode era industri 4.0 dengan dukungan Learning Management System yang
              memadai.  Sedangkan  mempertimbangkan  sisi  demand  berarti  dimulai  dari  pondasi  analisa
              kebutuhan, dan tidak lagi hanya supply side.

              "Terakhir kredibel, yang berarti lembaga dan program diklatnya telah terakreditasi oleh Lembaga
              Administrasi  Negara  (LAN),  sebagai  instansi  pembina  pelatihan  Aparatur  Sipil  Negara,"  ujar
              Anwar.

              Ia  pun  menegaskan  Aparatur  Sipil  Negara  (ASN)  merupakan  aset  utama  organisasi  yang
              berfungsi sebagai penggerak dan penyelenggara tugas-tugas pemerintahan.

              Sebagai komponen kunci penggerak roda pemerintahan, kapasitas dan kompetensi ASN perlu
              dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendukung kinerja institusi dan pencapaian target-
              target prioritas pembangunan.

              Namun, peningkatan kapasitas dan kompetensi ASN yang berkelanjutan tentu membutuhkan
              adanya perencanaan yang strategis, serta komprehensif.

              "Pengembangan kompetensi ASN pada hakikatnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara
              kemampuan  pegawai  sehingga  memenuhi  kualifikasi  yang  diprasyaratkan,  dan  dapat
              memberikan sumbangsih kinerja optimal bagi organisasi," imbuh Anwar.



                                                           464
   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470