Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 100

Ringkasan

              Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker)
              agar menegaskan kepada para perusahaan untuk mewajibkan memberikan tunjangan hari raya
              (THR) kepada pekerjanya maksimal H-7 hari raya Idul Fitri. Hal ini telah diatur dalam Peraturan
              Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan Menteri No. 6 Tahun
              2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.



              PERUSAHAAN WAJIB BAYARKAN THR PARA PEKERJA TEPAT WAKTU

              Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker)
              agar menegaskan kepada para perusahaan untuk mewajibkan memberikan tunjangan hari raya
              (THR) kepada pekerjanya maksimal H-7 hari raya Idul Fitri.
              Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan
              Peraturan  Menteri  No.  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              "Kemenaker  dan  Pemerintah  Daerah  melalui  Dinas  Ketenagakerjaan  (Disnaker)  perlu  untuk
              memastikan perusahaan membayar THR kepada pekerja tepat waktu dan sesuai peraturan yang
              ditetapkan," tegas Azis melalui lansiran web resmi DPR RI.

              Azis berharap para pengusaha memiliki komitmen untuk membayarkan secara penuh dan tepat
              waktu THR bagi seluruh pekerja/buruh, karena pemerintah telah memberikan stimulus kepada
              pengusaha di tengah pandemi Covid-19 ini. Terlebih, roda perekonomian sudah mulai bergerak
              dan  kegiatan  perekonomian  masyarakat  sudah  mulai  merangkak  membaik  "Untuk  itu,
              Kemenaker dan Disnaker harus aktif mengawasi pelaksanaan pembayaran THR dan membentuk
              call center pengaduan pembayaran THR sebagai sarana informasi dan pelaporan pelaksanaan
              pembayaran THR. Pengusaha yang tidak mampu membayar THR melakukan dialog dengan para
              pekerja  dengan  membuat  kesepakatan  secara  tertulis  mengenai  waktu  pembayaran  dengan
              syarat pembayaran dilakukan sebelum hari raya lebaran tahun berikutnya" jelasnya.

              Lebih lanjut, Legislator Fraksi Partai Golkar itu meminta Kemenaker dan Disnaker untuk aktif
              melakukan  dialog  dan  mediasi  antara  pekerja/buruh  dengan  perusahaan  yang  tidak  mampu
              memberikan THR.

              Azis  menekankan  agar  Kemenaker  dan  Disnaker  sigap  menindak  tegas  perusahaan  yang
              melanggar kewajiban pembayaran THR, guna meminimalisir adanya perusahaan yang mampu
              membayar namun memanfaatkan celah untuk tidak membayar THR kepada pekerjanya.

              "Kemenaker dan Disnasker untuk memastikan dan membantu penyelesaian pembayaran THR
              2020 yang masih tertunda, mengingat THR merupakan hak pekerja yang harus dilindungi oleh
              negara," tutupnya.

              Sekadar  informasi,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal
              mengapresiasi  sikap  pemerintah  yang  menegaskan  bahwa  THR  2021  wajib  dibayarkan  H-7
              sebelum hari raya dan tidak dicicil. Hal ini tertuang dalam surat edaran Menteri Ketenagakerjaan
              Nomor M/6/HK.04/VI/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan
              Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              " Isi surat edaran Menaker juga memuat kemudahan bagi perusahaan yang masih terdampak
              Covid-19.  Di  mana  nilai  THR  dan  sistem  pembayarannya  harus  dirundingkan  secara  bipartit
              dengan serikat pekerja dan/atau perwakilan buruh jika di perusahaan tidak ada serikat pekerja,"
              kata Said Iqbal lewat keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (12/4/2021).

                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105