Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 59

PENGUSAHA KECIL PILIH DIALOG DENGAN PEKERJA

              Kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengusaha membayar tunjangan hari raya secara penuh
              dan tepat waktu sebelum hari raya dinilai memberatkan sebagian pelaku usaha yang terdampak
              pandemi  Covid-19.  Pengusaha  memilih  dialog  bipartit  dengan  Pekerja  untuk  mencari  solusi
              pembayaran THR.

              Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun, saat dihubungi, Selasa
              (13/4/2021), mengatakan, maksud dan tujuan kebijakan itu baik, yakni untuk memenuhi hak
              pekerja dan menggerakkan ekonomi, tetapi faktanya situasi pengusaha tak bisa dipukul rata. Ia
              meyakini, ada banyak pengusaha berskala kecil yang sulit memenuhi kewajiban THR tahun ini.

              Sebelumnya,  pemerintah  meminta  perusahaan  memanfaatkan  berbagai  stimulus  bagi  dunia
              usaha dan menjalankan kewajibannya. Namun, menurut dia, stimulus dan bantuan pemerintah
              tidak semudah itu bisa diakses pengusaha, khususnya usaha mikro kecil yang kerap dianggap
              tidak layak mendapat kredit perbankan.
              Pengusaha yang tak mampu membayar THR akan menempuh dialog bipartit dengan pekerja.
              Kewajiban  membuktikan  ketidakmampuan  dan  kerugian  perusahaan  juga  akan  ditunjukkan
              lewat  laporan  keuangan  internal  perusahaan  secara  terbuka.  Namun,  ia  meminta  keputusan
              pembayaran THR diserahkan kepada pemberi kerja dan pekerja.
              "Ada  UMKM  yang  mampu,  ada  yang  tidak.  Bagi  yang  mampu,  silakan  memenuhi  kewajiban
              sesuai  aturan.  Bagi  yang  tidak,  surat  edaran  pemerintah  memungkinkan  menempuh  cara
              kekeluargaan lewat dialog bipartit dengan Pekerja," kata Ikhsan.

              Direktur  Pengupahan  Kementerian  Ketenagakerjaan  Dinar  Titus  Jogaswitani  mengatakan,
              pengusaha  punya  waktu  satu  bulan  hingga  pertengahan  Mei  2021  untuk  mengkaji  kondisi
              keuangan dan menyiapkan pembayaran THR. Jika perusahaan memutuskan tidak membayar
              THR, pemerintah akan menjatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan.
              Sanksi  diberikan  secara  bertahap,  mulai  dari  teguran  tertulis,  pembatasan  kegiatan  usaha,
              penghentian sementara sebagian/seluruh alat produksi, sampai pembekuan usaha. Perusahaan
              yang  mampu  wajib  membayar  THR  paling  lambat  7  hari  sebelum  Lebaran.  Sementara
              perusahaan  yang  tak  mampu  harus  membuktikan  tidak  mampu  dengan  membuka  laporan
              keuangan  dua  tahun  terakhir  secara  transparan  ke  Pekerja,  menggelar  dialog  bipartit,  dan
              melapor ke pemerintah.

              Jika perusahaan terbukti benar-benar tidak mampu, mereka diberi kelonggaran untuk membayar
              paling  lambat  satu  hari  sebelum  Lebaran  tanpa  dicicil  atau  ditunda.  "Kelonggaran  hanya
              diberikan  sampai  satu  hari  sebelum  hari  raya  Idul  Fitri,"  kata  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah.

              Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Ketenagakerjaan dan
              Hubungan  Industrial  Anton  J  Supit  berharap  pemerintah  dapat  memberi  dispensasi  bagi
              beberapa perusahaan, seperti usaha berskala kecil atau yang terdampak Covid-19.

              "SE (surat edaran) ini jadi persoalan karena berlaku merata dan tak ada dispensasi ke siapa pun.

              Buruh memang dalam keadaan sulit, itu tidak bisa diperdebatkan. Namun, saya kira ada juga
              usaha  yang  sedang  dalam  kondisi  sulit.  Untuk  mereka  yang  tidak  mampu  ini,  bagaimana
              solusinya?" kata Anton. Menurut Anton, keputusan harus diserahkan pada hasil dialog bipartit.
              "Yang paling tahu kondisi perusahaan adalah bipartit, yaitu Pekerja dan manajemen perusahaan
              itu sendiri," katanya. (AGE)




                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64