Page 62 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2021
P. 62
Ringkasan
Kehadiran Job Market Fair (JMF) Virtual 2021 yang diselengggarakan Disnakertrans Jatim melalui
UPT Balai Latihan Kerja Surabaya merupakan metode baru penyaringan skill pencari kerja di
tengah pandemi Covid-19. Karena pelamar tidak harus langsung datang ke lokasi.
JOB MARKET FAIR, METODE BARU SARING SKILL PENCAKER DI TENGAH PANDEMI
Kehadiran Job Market Fair (JMF) Virtual 2021 yang diselengggarakan Disnakertrans Jatim melalui
UPT Balai Latihan Kerja Surabaya merupakan metode baru penyaringan skill pencari kerja di
tengah pandemi Covid-19. Karena pelamar tidak harus langsung datang ke lokasi.
“Pendaftaran melalui virtual. Sebagian juga wawancara bisa virtual. Kemudian ada beberapa
perusahaan yang melakukan off line,” kata Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo
didampingi Kepala UPT BLK Surabaya, Siswanto, Kamis (23/9).
Himawan mengharapkan dukungan dari pemerintah provinsi agar menyesuaikan kebutuhan
anggaran untuk giat semacam ini, dikarenakan job market memberi peluang bagi para peserta
memasuki dunia kerja yang berimbas pada kesejahteraan. Seperti mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan. “Karena mereka akan menerima upah dan itu akan menurunkan
angka kemiskinan,” tandasnya.
Himawan menyebut jika angka kemiskinan banyak terdapat di pedesaan atau daerah rural.
Sedangkan angka pengangguran banyak ditemukan di perkotaan (urban). Sehingga kehadiran
job market memberi napas baru. “Itu sebabnya dengan kegiatan seperti JMF, khususnya mereka
yang ada di urban di perkotaan itu bisa masuk dunia kerja sesuai dengan kompetensi yang kita
lakukan,” jelasnya.
Untuk JMF kali ini, Himawan menargetkan 3000 pelamar sepanjang gelaran job market. Tercatat
sampai saat ini pendaftar telah mencapai 2900 orang. “Ada 1000 lowongan yang bisa dimasuki.
Dan anak-anak itu boleh satu orang melamar tiga job, nanti yang mana yang cocok,” katanya.
Tahapan seleksi berupa seleksi administrasi, kompetensi dan wawancara. “Target out came 1000
dunia kerja yang terserap, nanti kita minta report sebulan setelah ini biasanya kita bisa rilis
berapa dari job fair itu kemudian penempatan,” tandasnya.
Saat meninjau lokasi interview dan berbincang dengan beberapa perwakilan rekruitmen
perusahaan, Himawan menemukan hal yang menarik. Diantaranya, perusahaan mengaku
pencaker banyak yang memiliki kompetensi dan skill. Sayangnya, pencaker tidak mau tawaran
dari perusahaan, seperti jam kerja shift maupun jauh dari tempat tinggal.
“Kompetensi dan skill bagus, tapi ada yang tidak mau kerja di luar kota. Padahal gajinya
memadai. Kalau sudah seperti itu bagaimana lagi, kami sebagai pemerintah juga sudah
memberikan fasilitasi mereka agar bisa mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala UPT BLK Surabaya, Siswanto mengatakan, maksud dan tujuan JMF secara
virtual tahun 2021 yaitu memfasilitasi dan mempertemukan pencari kerja dengan dunia usaha
dan industri, sesuai yang dibutuhkan perusahaan. “Pada masa pandemi covid 19 akan membantu
Pemprov Jatim, dalam mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur,” katanya.
Dikatakannya, JMF kini telah diikuti 30 perusahaan yang menyediakan sekitar 3000 lowongan
pekerjaan bagi pencari kerja di Jatim. ”Dengan virtual maka pencari kerja bisa berhubungan
langsung dengan perusahaan,” katanya.
61