Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 105
"Saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Kemnaker yang dari waktu ke waktu
terus menunjukkan prestasinya. Hasil audit laporan keuangan kita kembali memperoleh status
WTP," ujar Ida dalam siaran persnya, Senin (20/7).
Ida menegaskan keberhasilan pihaknya meraih WTP empat kali secara berturut-turut tersebut,
tak lepas dari hasil kerja keras, dedikasi dan kerja sama dari seluruh pejabat di Kemenaker
dalam pengelolaan keuangan negara sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas. Opini WTP
dari BPK tersebut, merupakan wujud dari komitmen dan tekad setiap jajaran di Kemenaker baik
pimpinan maupun staf, untuk senantiasa menggunakan anggaran negara secara baik,
transparan dan akuntabel.
"Predikat WTP ini agar bisa kita pertahankan. Yang masih kurang harus terus-menerus kita
perbaiki di masa mendatang. Kemnaker berkomitmen, apa yang kami lakukan itu harus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tambah politikus Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) tersebut.
Selanjutnya, Ida berharap di tahun 2020 seluruh pejabat tinggi madya dan pratama mampu
melakukan percepatan dari implementasi program kegiatan di Kemenaker, termasuk realisasi
anggaran. Juga diharapkan, agar output-nya bisa berkualitas, sehingga dampaknya bisa
dirasakan oleh masyarakat. Juga anggarannya bisa dipertanggungjawabkan sesuai standar
akuntasi dan prosedur maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Ketua BPK RI Firman Agung Sampurna dalam sambutannya mengatakan pada
tahun 2020 ini, berdasarkan ketentuan UU Keuangan Negara dan UU APBN, setiap tahun
pemerintah menyampaikan laporan keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN untuk diperiksa oleh BPK. Laporan keuangan yang disampaikan terdiri dari 87 laporan K/L.
Termasuk Laporan Keuangan Bendahara Umum keuangan Negara (LKBUN) dan LKPP yang
mengkonsolidasi seluruh LKKL dan LKBUN tersebut.
"LKPP tahun 2019 mencakup tujuh komponen laporan keuangan. Yaitu laporan realisasi
anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan
perubahan equitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan," tutur Firman.
104