Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 138
persen. "UMKM ini sangat strategis untuk mengatasi pengangguran di Indonesia. UMKM
memberikan kontribusi besar dalam menyerap tenaga kerja," katanya.
Melihat besarnya kontribusi UMKM terhadap penyerapan tenaga kerja, membuatnya terus
mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah
stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja.
"Kami berharap, peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang
mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja,
sehingga membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja," kata Menaker Ida.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020 menunjukkan, angka pengangguran terbuka
(TPT) mencapai 4,99%, atau sebanyak 6.882.200 orang. Angka tersebut membuat pemerintah
Indonesia terus berupaya menekan laju pertumbuhan tingkat pengangguran, dan sudah
membuahkan hasil dengan penurunan angka TPT pada tahun 2020 ini sebesar 0,02% dibanding
tahun 2019. Namun, capaian yang dihasilkan tersebut diterjang pandemi Covid-19 yang
melumpuhkan ekonomi sehingga membuat banyak usaha yang bergerak seperti sektor
pariwisata, transportasi, tekstil, manufaktur, dan pangan terganggu bahkan terhenti
operasionalnya.
"Perusahaan besar dan usaha skala menengah banyak yang menghentikan operasinya. Jutaan
pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Dampak Covid-19 terhadap dunia usaha ini luar
biasa," jelasnya.
Pihaknya menyatakan bahwa hingga awal Mei 2020, data yang diterima dan terverifikasi
sebanyak 1,7 juta orang korban PHK dan pekerja yang dirumahkan. Angka pengangguran
diperkirakan bertambah 3 sampai 5 persen. Dalam mengatasi persoalan tersebut, Menaker Ida
yakin kewirausahaan menjadi jawaban untuk kembali menarik banyak tenaga kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan telah mendesain program kewirausahaan untuk perluasan
kesempatan kerja.
Lebih lanjut, mulai tahun 2021, pihaknya akan melaksanakan program kewirausahaan yang
terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga efektif membentuk wirausahawan-wirausahawan baru
dan meningkatkan wirausahawan rintisan lebih produktif. [hrs].
137