Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 210
Pembekalan kewairausahaan inkubasi bisnis, menurut Ida, bertujuan memberikan bekal dan
pendampingan kepada para peserta, sehingga mampu menjadi wirausahawan yang tangguh,
inovatif, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
"Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun
calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu
tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan
inovatif," kata Menaker Ida.
Menurut Menaker Ida, kewirausahaan menjadi salah satu konsen Kementerian Ketenagakerjaan
karena jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yakni
lebih dari 70 persen. "Jenis usaha ultramikro, mikro, dan kecil ini strategis bagi pekerja yang
terkena PHK dan dirumahkan," ucapnya.
Untuk itu pihaknya terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi
dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan
perluasan pasar kerja. Salah satu upaya yang dilakukannya ialah dengan memperluas
kesempatan kerja (job creation) melalui program kewirausahaan.
"Kami berharap, peserta penerima program pembekalan ini dapat menjadi wirausaha yang
mampu bersaing di dalam negeri maupun internasional dan mampu menyerap tenaga kerja,
sehingga dapat membantu pemerintah dalam perluasan kesempatan kerja," harapnya.
Pada kesempatan tersebut, ia mengemukakan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) per
Februari 2020 menunjukkan, angka pengangguran terbuka (TPT) mencapai 4,99%, atau
sebanyak 6.882.200 orang. Angka tersebut membuat permerintah Indonesia terus berupaya
menekan laju pertumbuhan tingkat pengangguran, dan sudah membuahkan hasil dengan
penurunan angka TPT pada tahun 2020 ini sebesar 0,02% dibanding tahun 2019.
Namun, sambungnya, capaian yang dihasilkan tersebut diterjang pandemi Covid-19. Pandemi
telah melumpuhkan ekonomi, sehingga membuat banyak usaha yang bergerak di sektor
pariwisata, transportasi, tekstil, manufaktur, dan pangan yang berhenti atau mengurangi
operasinya. Pasokan bahan baku lebih terbatas, dan di sisi lain juga terjadi penurunan
permintaan pasar.
"Perusahaan besar dan usaha skala menengah banyak yang menghentikan operasinya. Jutaan
pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Dampak Covid-19 terhadap dunia usaha ini luar
biasa," jelasnya.
Pihaknya menyatakan bahwa hingga awal Mei 2020, data yang diterima dan terverifikasi
sebanyak 1,7 juta orang korban PHK dan pekerja yang dirumahkan. Angka pengangguran
diperkirakan bertambah 3 sampai 5 persen.
Dalam mengatasi persoalan tersebut, ia menyakini, kewirausahaan dapat menjadi jawaban
untuk kembali menarik banyak tenaga kerja. Kementerian Ketenagakerjaan pun disebutnya
telah mendesain program kewirausahaan untuk perluasan kesempatan kerja.
Lebih lanjut ia menyatakan, mulai 2021 pihaknya akan melaksanakan program kewirausahaan
yang terintegrasi dan berkelanjutan, sehingga bisa secara efektif membentuk wirausahawan-
wirausahawan baru dan meningkatkan wirausahawan rintisan sehingga lebih produktif. Pilihan
tersebut disebutnya menjadi semakin strategis di tengah fakta bonus demografi yang sedang
terjadi di Indonesia.
Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama 5 hari, yakni
19-24 Juli 2020, dan diikuti oleh peserta sebanyak 200 orang yang terdiri dari Provinsi Banten
209