Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 33

Peserta didik tersegmentasi dalam peruntukan yang sangat kontras. Hanya anak orang kaya
              yang sanggup membeli jasa industri pendidikan. Anak keluarga miskin terpinggirkan.

              RUU Omnibus Law Cipta Kerja Bidang Pendidikan Tinggi akan mendekonstruksi tugas sosial
              institusi pendidikan tinggi menjadi lembaga pengajaran. Menoreh garis demarkasi hanya pada
              wilayah pengajaran. Lembaga pendidikan tinggi sebatas mengajarkan pengetahuan dan secuil
              keterampilan tertentu.

              RUU Omnibus Law Cipta Kerja Bidang Pendidikan Tinggi membuat format ranah pendidikan
              bukan lagi upaya pengembangan intelektualitas. Ranah pendidikan bukan lagi tempat latihan
              laku kebijaksanaan yang berkeadilan sosial.

              Akhirnya, ranah pendidikan tinggi kehilangan kekuatan sebagai wahana memperbesar aspek
              moralitas  dalam  perspektif  kemanusiaan  yang  berbudaya.  Lembaga  pengajaran  minus
              pendidikan kehilangan rahim kebijakan yang bebasis kebudayaan bangsa Indonesia.

              Atas fenomena yang memprihatinkan itu, secara konotatif RUU Omnibus Law Cipta Kerja Bidang
              Pendidikan Tinggi tidak mampu melahirkan manusia unggul yang berkarakter dan berbudaya
              Indonesia.

              Akibat  ideologisnya,  ia  tidak  mampu  menjalankan  proses  regenerasi  manusia  unggul  yang
              cerdas, santun, bermoral, dan berbudaya. Yang muncul hanya cetakan tenaga kerja murah.

              Turun kasta

              Lembaga pendidikan tinggi diturunkan kastanya menjadi lembaga pengajaran, aktivitas belajar
              mengajar tidak lagi menjadi proses pengembangan diri melalui penguasaan ilmu pengetahuan
              dan nalar kemanusiaan berkeadilan sosial.

              Dalam perspektif budaya visual, fenomena lembaga pengajaran minus pendidikan menjadikan
              nalar kreatif dan imajinasi dalam otak peserta didik tumpul. Orientasi hanya karyawan bergaji
              besar.


              Menghilangkan frasa "berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia" adalah teroris sosial. Dalam
              praktiknya,  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  Bidang  Pendidikan  Tinggi  menjajah  lembaga
              pendidikan tinggi.

              Untuk itu, harus terus-menerus dikumandangkan bahwa lembaga pendidikan tinggi tidak hanya
              sekadar pabrik yang memproduksi materi ajar dengan target nilai tinggi. Sejatinya pendidikan
              adalah manifestasi peningkatan kepekaan hidup berbudaya dan perluasan kepedulian sosial.
























                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38