Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 20
PARA PEKERJA INDONESIA DITOLAK MASUK TAIWAN
Taiwan menolak pekerja asal Indonesia, menyusul tingginya kasus Covid-19. Karenanya, DPR
mendesak pemerintah segera menyelesaikan masalah tersebut jangan sampai angka
pengangguran dan kemiskinan melonjak.
"Masalah ini harus segera diselesaikan. Penolakan terhadap pekerja asal Indonesia ini berpotensi
meningkatnya jumlah pengangguran dan angka kemiskinan," kata anggota Komisi IX DPR, Netty
Prasetiyani Aher, Senin (21/12).
Apalagi, ia mengungkap para pekerja tersebut tak sedikit yang menjadi tulang punggung
keluarga di kampung halamannya.
Sebelumnya, TETO, kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan di Indonesia, menolak
kedatangan pekerja asal Indonesia ke negaranya, setelah ditemukan ada 60 orang yang positif
Covid-19-berdasarkan hasil tes PCR di sana. Padahal, menurut info pejabat BP2MI, tes PCR-nya
di Indonesia negatif.
Untuk itu, Netty mendesak perlu dicek silang dengan teliti. Apakah 60 pekerja tersebut terpapar
di Indonesia atau justru di sana, saat dalam masa karantina.
"Cek silang ini penting agar tidak muncul opini buruk tentang Indonesia di mata internasional.
Jangan sampai kita dianggap mengirimkan pekerja positif Covid-19," katanya.
Netty meminta pemerintah segera melakukan investigasi terhadap perusahaan yang
memberangkatkan para pekerja agar bekerja secara profesional.
"Harus ada pengawasan standar. BP2MI harus bekerja jujur dan profesional. Pastikan tidak ada
oknum yang sengaja memalsukan data tes pekerja yang dikirim ke Taiwan.
PERLU DISELIDIKI
Misalnya, kenapa pekerja di sini hasil tesnya negatif. Tapi saat dites di negara penempatan,
hasilnya positif. "Ini perlu diselidiki karena menyangkut martabat Indonesia di mata dunia,"
tegasnya.
Sementara itu, pihak TETO (Taipei Economic and Trade Office) menyampaikan di Jakarta (19/12)
bahwa penolakan penempatan pekerja Indonesia di Taiwan lebih pada alasan kesehatan akibat
pandemi Covid-19. Bukan karena motif yang berkaitan dengan masalah politik, (bi)
19