Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 54

KATA IVAN GUNAWAN SOAL FASHION DESIGN COMPETITION KEMNAKER 2020

              Desainer  Kondang  Ivan  Gunawan  mengapresiasi  Kementerian  Ketenagakerjaan  yang  dinilai
              sukses menyelenggarakan Fashion Design Competition Kemnaker 2020 yang mengusung tema
              'Ethnic  During  Pandemic'.  Menurutnya,  banyak  desain  yang  dihadirkan  tidak  kalah  dengan
              asosiasi fesyen ternama.

              "Ini event yang buat saya best banget. Saya juga nggak nyangka antusias yang ikut juga banyak.
              Terus udah gitu, desain-desainnya tuh keren-keren banget. Gak kalah dengan majalah yang
              bikin kompetisi atau asosiasi fesyen," kata Igun sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis,
              Senin (21/12/2020).

              Igun yang menjadi salah satu juri FDC 2020 ini juga mengaku tidak menyangka kompetisi ini
              mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Tidak hanya itu, ia menilai karya para peserta
              yang ikut dalam kompetisi ini sudah bagus dari segi kualitas dan kreativitas desain.

              Menurutnya, sekarang ini banyak orang yang memiliki kreativitas dan imajinasi yang tinggi. Atas
              kondisi tersebut, Igun berharap, Kemnaker terus menyelenggarakan kompetisi ini pada setiap
              tahunnya.

              "Jadi  (orang-orang  yang  punya  kreativitas  dan  imajinasi  ini)  tinggal  dikasih  pelatihan  sedikit
              insyaallah bisa langsung kerja," ucapnya.

              Pada kesempatan ini, dia juga mengajak peserta yang memperoleh juara 1 untuk bergabung
              dan bekerja dengan timnya yang berlokasi di Bandung. "Kita ajak untuk bekerja dan magang di
              line bisnis fesyen milikku, agar dia bisa belajar dan terus berkembang," ungkapnya.

              Sementara  itu,  Staf  Khusus  Menteri  Ketenagakerjaan  Dita  Indah  Sari  menambahkan  untuk
              mendukung dunia industri fesyen di Indonesia, Kemnaker juga telah mengembangkan BBPLK
              Semarang untuk menjadi pusat pelatihan jurusan Fashion Technology yang bisa menjadi rujukan
              pengembangan pelatihan fesyen di Tanah Air.

              Sebab di BBPLK Semarang telah dilengkapi dengan sarana prasarana, fasilitas, dan mesin-mesin
              yang cukup modern dan representatif. Dita pun berharap pelatihan kerja di jurusan Fashion
              Technology  bisa  menjadi  pintu  masuk  bagi  para  peserta  dan  alumni  pelatihan  BLK  untuk
              menembus pasar fesyen dunia.

              "Kita dorong para lulusan BLK agar bisa mulai mensejajarkan diri dengan para desainer senior,
              dengan menampilkan karyanya di berbagai ajang lokal hingga internasional," jelasnya Tak hanya
              itu, lanjut Dita, pihaknya juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperbanyak
              program  pengembangan  usaha  rintisan  (startup)  untuk  menumbuhkan  usaha  kecil  dan
              menengah (UMKM) yang memproduksi produk-produk fesyen unggulan.

              Sebagai informasi, pada kompetisi ini, juri memilih tiga nama yang ditetapkan sebagai juara.
              Juara  1  jatuh  kepada  Sera  Syarifah  Rahmania  dari  Pekalongan,  Jawa  Tengah  dengan  tema
              'Strate'. Untuk juara 2 berhasil disabet Amanda Magdalena dari Bekasi, Jawa Barat, dengan tema
              'Terik'. Sementara juara 3 diraih Annisa Aulia Rachman dari Sorong, Papua Barat dengan tema
              'Lurik Tenun Sumba'.

              (akn/eny)








                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59