Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 58

Dilansir dari Focus Taiwan, Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, Sabtu
              (19/12) mengatakan Taiwan bersedia kembali mempersilakan TKI masuk apabila kedua belah
              pihak telah mencapai konsensus tentang langkah-langkah pencegahan epidemi.

              Pernyataan itu muncul untuk menanggapi komentar Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran
              Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani yang mempertanyakan motif di balik keputusan Taiwan
              tersebut.

              "Saya berharap keputusan Taiwan ini tidak didorong alasan politis, tetapi lebih ke alasan medis,"
              ujar Benny.

              Dalam laporannya, dia mengatakan keputusan Taiwan untuk melarang masuknya semua TKI
              terbilang  nekad  dan  terlalu  terburu-buru,  apalagi  pemerintah  Indonesia  sudah  menyatakan
              komitmennya untuk mengusut masalah tersebut.

              Benny juga mengkritik Taiwan karena memiliki standar ganda.

              "Ada buruh migran asal Filipina yang juga dinyatakan positif Covid-19, tapi tidak ada larangan
              masuk untuk negara itu," kata Benny.

              Menurut TETO, 127 TKI yang memasuki Taiwan dinyatakan positif Covid-19 dari 16 Oktober
              hingga 17 Desember. 76 di antaranya menyatakan diri negatif menurut tes PCR yang mereka
              bawa pada saat kedatangan.

              Hal ini berbeda dengan para pekerja dari negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand, di
              mana mereka tidak dinyatakan positif Covid-19 saat tiba di Taiwan.

              TETO  juga  membandingkan  situasi  tersebut  dengan  pekerja  migran  dari  Filipina.  Pihaknya
              mengatakan hanya empat dari 34 orang Filipina yang dites positif Covid-19 ketika mereka tiba
              di Taiwan.

              Lebih  lanjut,  TETO  mengatakan  tingginya  jumlah  kasus  Covid-19  dari  Indonesia  telah
              menimbulkan beban serius bagi Taiwan dan menyebabkan kepanikan sosial.

              Sementara itu, dilansir Antara, Jumat (18/12), BP2MI akan mengajak TETO untuk bertemu pekan
              ini setelah peringatan Hari Buruh Migran Sedunia yang dirayakan tiap 18 Desember 2020.

              Benny bilang jika pertemuan tidak mencapai keputusan yang memuaskan dan Taiwan terbukti
              membuat keputusan yang berlatar politis, maka Indonesia akan mengambil tindakan tegas.

              "Apabila kebijakan itu politis, saya akan merekomendasikan ke Menaker untuk menempatkan
              PMI kita ke negara lain," kata Benny.

              Pekan lalu Taiwan melarang masuk pekerja migran asal Indonesia hingga batas waktu yang
              belum bisa ditentukan. Larangan itu dilakukan karena Taiwan menganggap Indonesia belum bisa
              meningkatkan akurasi hasil tes virus corona.

              Menteri  Kesehatan  dan  Kesejahteraan  Chen  Shih-chung  yang  memimpin  CECC  mengatakan
              penyebaran Covid-19 di Indonesia belum mereda dengan melaporkan 6 ribu kasus harian pekan
              lalu.
              Masalah lainnya, kredibilitas hasil tes Covid-19 yang dikeluarkan di Indonesia semakin memburuk
              dari waktu ke waktu.

              "Hasil tes ini semakin tidak akurat dari waktu ke waktu. Kami tidak yakin apa masalahnya," kata
              Chen.(ans/dea)


                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63