Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 63

SOAL RESHUFFLE KABINET, HIPMI BERHARAP JOKOWI PILIH MENTERI YANG PRO
              PERTUMBUHAN
              . Kabar perombakan atau kabinet Indonesia Maju kembali menjadi perbincangan akhir-akhir ini.
              Bahkan terdapat sejumlah nama yang diisukan akan menjabat beberapa posisi menteri.

              Bila ada perombakan kabinet, Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha
              Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani berharap, Presiden Jokowi menempatkan orang-orang
              yang pro dengan pertumbuhan ekonomi dan penguatan ekonomi dalam negeri.

              "Harapannya,  Presiden  memposisikan  menteri  yang  pro  dengan  pertumbuhan  ekonomi  dan
              penguatan ekonomi dalam negeri, bukan menteri yang pragmatis dengan kepentingan jangka
              pendek," ujar Ajib kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).

              Ajib  memberikan  penilaian  terhadap  beberapa  kinerja  menteri-menteri  di  bidang  ekonomi.
              Menurutnya,  menteri  yang  bisa  mengoptimalkan  fungsinya  adalah  Menteri  Keuangan  dan
              Menteri BUMN.

              Ajib menilai, Menteri Keuangan bisa menjaga keuangan negara secara teratur dan akuntabel,
              meski di tengah pandemi Covid-19 dan Indonesia mengalami kontraksi ekonomi yang luar biasa.

              "Struktur APBN bisa ditata untuk menjaga stabilitas perekonomian dan banyak insentif fiskal
              yang memberikan ruang likuiditas positif buat dunia usaha," ujar Ajib.

              Sementara, Menteri BUMN dinilai konsisten mendorong efisiensi internal BUMN, meningkatkan
              kualitas  SDM,  serta  peningkatan  peran  BUMN  dalam  upaya  peningkatan  kontribusi  terhadap
              APBN. Ajib juga menilai bahwa pembuatan BUMN menjadi upaya untuk bisa mengontrol BUMN
              sebagai penggerak ekonomi yang efektif.

              Ajib juga menilai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sudah memiliki kinerja yang bagus,
              tetapi  belum  optimal.  Menurutnya,  ini  dikarenakan  fungsi  utama  dan  kemampuan  untuk
              mengeksekusi ada di kementerian teknis.

              Adapun,  kementerian  lain  yang  dianggap  belum  optimal  seperti  Menteri  Koperasi  dan  UKM,
              Menteri Ketenagakerjaan, hingga Menteri Perdagangan.

              Ajib menilai, Menteri Koperasi dan UKM belum bisa secara optimal mengelola UKM yang ada di
              Indonesia, bahkan bila melihat dari sisi database UKM.

              Sementara, Ajib juga melihat Menteri Ketenagakerjaan belum bisa mengoptimalkan fungsinya
              untuk menahan gelombang PHK dan pengangguran yang meningkat drastis selama pandemi.

              Lalu, Menteri Perdagangan dianggap belum optimal dalam membuat neraca perdagangan ekspor
              impor,  bahkan  Kementerian  ini  sempat  memiliki  konflik  dengan  Kementerian  Pertanian  pada
              Maret lalu terkait dengan kebijakan impor beberapa komoditas.

              Meski  Ajib  menyebut  ada  kinerja  beberapa  menteri  yang  belum  optimal,  Ajib  menerangkan
              bahwa keputusan untuk reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.


              "Hipmi  memberikan  pandangan,  agar  setiap  kementerian  harus  bisa  menjalin  sinergi  dan
              program  terbaiknya.  Ketika  terjadi  perbedaan  kebijakan  antar  kementerian,  akan  membuat
              bingung dan merugikan dunia usaha," ujar Ajib.

              Lebih lanjut, dari skala 1-5, Ajib menilai kinerja Menteri Keuangan dan Menteri BUMN di kisaran
              4,5.  Dia  memberikan  angka  4  untuk  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian.  Sementara
              kementerian teknis lainnya sekitar 2,5.


                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68