Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 80

"Biasanya  presiden  begitu.  Kalau  ada  hal  -hal  dianggap  penting,  Presiden  mengajak  bicara
              Wapres. Mungkin aja (Reshuffle), kan namanya isu strategis," pungkasnya.
              Wacana reshuffle menguat Informasi yang diperoleh Tribunnews.com, sejumlah relawan Jokowi
              menggelar rapat konsolidasi di Jakarta, Sabtu (12/12/2020) lalu.

              Rapat  tersebut  dihadiri  perwakilan  relawan  antara  lain  Projo,  Bara  JP,  Seknas  Jokowi,  Rejo,
              Maluku  Satu  Hati  (Maluku  Voor  Jokowi  ),  JPKP,  Purworejo  Center,  Alumni  Trisakti,  JoMan,
              Josmart, dan relawan lainnya.

              "Kami nilai, Presiden sudah harus lakukan reshuflle. Menteri yang tertangkap KPK dan kinerja
              para menteri yang dinilai tidak menunjukan progres signifkan, kami nilai perlu diganti. Khususnya
              menteri yang tertangkap KPK, Hal itu tentu membuat malu pemerintah," ungkap Ketua Umum
              Maluku Satu Hati, James Talakua yang hadir dalam pertemuan itu.

              Diumumkan lusa? Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali melakukan reshuffle pada hari Rabu.

              Selama menjabat sebagai presiden, terhitung sudah tiga kali Jokowi melakukan reshuffle pada
              hari Rabu.

              Reshuffle  pada  Kabinet  Kerja  periode  2014-2019  terjadi  pada  Rabu  Pon,  tepatnya  reshuffle
              pertama 12 Agustus 2015 dan reshuffle kedua 27 Juli 2016.

              Sisanya yakni reshuffle ketiga terjadi pada Rabu Pahing (17/1/2018).

              Pengumuman susunan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 berlangsung pada
              Rabu Legi (23/10/2019).

              Lusa,  tepatnya  tanggal  23  Desember  merupakan  weton  Rabu  Pon  dalam  penanggalan
              masyarakat Jawa.

              Isu berhembus di lingkungan Istana bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle pada pekan depan.

              Dua kursi menteri yang ditinggalkan merupakan "jatah" PDIP dan Partai Gerindra.

              Pengamat  politik  Universitas  Al  Azhar  Indonesia  (UAI),  Ujang  Komarudin  menyebut,  Jokowi
              sedang melihat waktu yang tepat.

              "Soal kepercayaan Jawa. Dia tidak hanya Rabu, tapi Rabu nya Pon. Biasanya orang Jawa seperti
              itu, sangat kental ke-Jawaannya. Mengikuti penanggalan Jawa. Yang dianggap menurutnya hari
              yang baik," ujarnya kepada Tribun Network, Sabtu (19/12/2020).

              Ujang berpandangan bisa saja ada pergeseran di antar kementerian, tanpa mengurangi 'jatah'
              partai politik.
              Menurut dia, berdasarkan hasil survei Indonesia Political Review, ada beberapa pos kementerian,
              yang kinerjanya kurang baik.

              "Terkait  kinerja  berdasarkan  hasil  survei  kami,  ada  Kemensos,  Kementerian  Agama,
              Kemenkumham,  Kemendikbud,  dan  Kemenparekraf,  dan  Kemenaker  yang  dianggap  banyak
              terkena PHK," ucapnya.

              Yang pasti, ucap Ujang, pos Menteri harus diisi oleh sosok yang berintegritas, memiliki keahlian
              di bidangnya, dan memiliki penerimaan dari elite politik dan masyarakat.

              "Kriteria itu yang penting, untuk setidaknya dua kursi menteri yang saat ini kosong," imbuh
              Ujang.

                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85