Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 OKTOBER 2019
P. 77
(exposure) yang dialami pekerja.
Selain itu, harus dapat dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan metode yang
tepat.
Diagnosis untuk peserta yang terkena penyakit akibat kerja juga harus berdasarkan
surat keterangan dokter spesialis yang berkompeten di bidang kesehatan kerja.
Sebagai informasi, regulasi baru ini membagi jenis penyakit akibat kerja dalam
empat kelompok. Mulai dari penyakit yang timbul dari aktivitas pekerjaan,
berdasarkan sistem target organ, kanker akibat kerja, hingga penyakit spesifik
lainnya. Kemudian, aturan ini memungkinkan peserta JKK untuk mendapatkan
layanan berupa layanan kesehatan dan uang tunai (santunan).
"Ditambah bantuan beasiswa pendidikan anak bagi kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang berdampak pada kematian," katanya.
Untuk itulah agar implementasi penanganan penyakit akibat kerja di lapangan
maksimal, BPJS Ketenagakerjaan memberikan pelatihan tersebut kepada 30 (tiga
puluh) dokter umum yang bekerja di Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJS
Ketenagakerjaan di Kota Bandung, pelatihan mencakup mekanisme pelaporan,
penjaminan, dan pelayanan rumah sakit.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dokter umum di Pusat
Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJS Ketenagakerjaan dalam penegakan
diagnosis penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja serta pelaporannya kepada
BPJS Ketenagakerjaan .
"Kami juga akan menyiapkan sistem informasi yang terintegrasi antara BPJS
Ketenagekerjaan dan PLKK untuk penanganan kasus kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja," katanya.
Tercatat dari data BPJS Ketenagakerjaan , dalam lima tahun terakhir, jumlah kasus
penyakit akibat kerja yang dilaporkan masih sangat kecil.
Page 76 of 141.