Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 MARET 2020
P. 38
memberitahukan secara langsung. Saya tahu dari saudara kalau anak saya
meninggal," tutur Cucun saat ditemui di rumahnya, Kamis (12/3/2020).
Cucun mengaku sempat tidak percaya anaknya meninggal setelah beberapa bulan
bekerja di Arab Saudi. Apalagi beberapa hari sebelum meninggal, dia masih
menelepon hingga video call.
"Iya tidak percaya (meninggal), kalau enggak salah 29 Desember 2019 saya video
call dengan Esa. Dia masih bilang kerjanya nyaman, tidak mengeluhkan sakit," kata
Cucun seraya meneteskan air mata.
Keluarga Curiga Esa Meninggal Tak Wajar
Proses pemulangan jenazah Esa membutuhkan waktu sekitar 2,5 bulan. Lamanya
pemulangan membuat jasad perempuan yang diberangkatkan melalui salah seorang
sponsor asal Sukabumi itu kondisinya membusuk.
Diduga Esa diberangkatkan melalui jalur nonprosedural atau ilegal sehingga proses
pemulangan memakan waktu lama. "Saya tidak tahu pasti apakah berangkatnya
legal atau ilegal, tapi kalau memang prosesnya benar katanya pemulangan bisa dua
minggu setelah meninggal. Ini baru pulang Selasa (1/3) sore, atau sekitar dua
setengah bulan sejak saya dapat kabar anak kedua saya meninggal," ujar Cucun.
Dia mengungkapkan, dari keterangan yang didapatnya, Esa meninggal akibat
serangan jantung lantaran kelelahan. Tetapi Cucun mengaku masih tidak percaya
anaknya meninggal karena sakit. Di kepala Esa ditemukan lebam, tepatnya di pelipis
bagian kanan.
"Ya kan di video call itu tidak mengeluh sakit apapun, tidak punya riwayat sakit
jantung juga. Saya curiga ada faktor lain, apalagi lihat ada seperti lebam di pelipis
kanan," katanya.
Cucun meminta pemerintah daerah atau pihak terkait turun tangan untuk
memastikan penyebab kematian anaknya. "Saya hanya ingin dapat kepastian, anak
saya meninggal karena apa," ucapnya.
Sementara itu, Komarudin, Ketua RT 02 Kampung Tipar, mengaku tidak mengetahui
pasti kapan dan bagaimana proses pemberangkatan Esa ke Timur Tengah.
"Berangkatnya kapan saya tidak tahu, apalagi saya baru jadi RT. Saya tahunya
almarhum jadi TKI setelah ada kabar dia meninggal," kata Komarudin menjelaskan.
Menurut dia, pada bagian kepala memang ditemukan seperti luka lebam. Tapi
Komarudin juga tidak mengetahui apa penyebabnya.
"Saya kan bantu memakamkan, katanya bekas zat kimia pengawet jenazah, tapi
memang hanya di bagian itu dan warnanya gelap seperti lebam. Untuk jelasnya
kenapa saya juga tidak tahu," ucap Komarudin.
Page 37 of 158.