Page 240 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 240
Pekerja khusus mencakup tenaga kesehatan, tenaga pendukung non-medis dan tim relawan.
"Untuk saat ini kondisi akhir pascapengobatan/ perawatan pasien covid-19 baik itu kondisi
sembuh, kecacatan dalam hal ini cacat fungsi akan ditanggung oleh BPJamsostek bagi kategori
pekerja khusus," katanya.
Peserta bukan kategori pekerja khusus yang meninggal dunia karena co-vid-19 akan
mendapatkan santunan jaminan kema-tian dari BPJamsostek dan apabila peserta tersebut
merupakan pekerja yang masuk dalam kategori pekerja khusus yang dilindungi sesuai SE
Menaker Nomor: M/8/HK.04/V/2020 mendapatkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja
Meninggal Dunia.
Manfaat Jaminan Kematian (JKM) yaitu berupa uang tunai yang diberikan kepada ahli waris dari
peserta yang meninggal dunia saat kepesertaan masih aktif karena meninggal dalam kondisi
tidak ada hubungan dengan pekerjaannya. Ahli waris akan menerima manfaat Rp42.000.000
dan apabila peserta meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, ahli waris akan menerima manfaat
dari 48 x gaji yang dilaporkan.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 82 Tahun 2019 tentang Perubahan atas PP No
44 Tahun 2015, 2 Desember 2019 lalu, sejumlah ketentuan mengenai manfaat JKM bagi peserta
dinaikkan. Pemerintah memperbesar nilai manfaat yang diterima, di antaranya total manfaat
uang tunai bagi ahli waris dari Rp 24.000.000 dinaikkan menjadi Rp 42.000.000, yang terdiri
atas santunan sekaligus dari. Rp 16.200.000 naik menjadi Rp 20.000.000. Santunan berkala
diberikan 24 kali dari Rp 4.800.000 naik menjadi Rp 12.000.000. Biaya pemakaman dari Rp
3.000.000 naik menjadi Rp 10.000.000.
Santunan beasiswa juga mengalami perubahan. Syarat manfaat ini diubah, dari masa iuran
minimal 5 tahun menjadi 3 tahun. Penerima ditambah dari 1 orang anak menjadi 2 orang anak,
serta nilai diperbesar dari Rp 12.000.000 menjadi disesuaikan dengan tingkat pendidikan TK
sampai SD atau sederajat Rp1.500.000 per orang per tahun, maksimal 8 tahun. SMP/sederajat
Rp 2.000.000 per orang per tahun, maksimal 3 tahun. SMA/sederajat Rp 3.000.000 per orang
per tahun, maksimal 3 tahun. Pendidikan tinggi maksimal SI Rp 12.000.000 per orang per tahun,
maksimal 5 tahun.
dik
239