Page 245 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 245

GELOMBANG PHK DI INDONESIA DIPREDIKSI HINGGA 2 TAHUN KEDEPAN,DPR:
              KEMENPERIN PERLU ANGGARAN TAMBAHAN

              - Anggota  DPR  RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina memperkirakan hingga dua tahun ke depan
              Indonesia bisa mengalami  gelombang  pemutusan hubungan kerja (  PHK  ).

              Untuk itu, dia meminta Menteri Perindustrian (  Kemenperin  ) beserta jajaran agar berpartisipasi
              aktif mencegah atau mengurangi  gelombang  PHK  .

              "Gelombang  PHK  yang sudah mulai marak akhir-akhir ini, sebagai dampak berlanjutnya wabah
              corona  telah  memukul  sektor  ekonomi  baik  perusahaan  besar  hingga  kecil,  swasta  maupun
              perusahaan plat merah," kata Nevi dalam pernyataannya, Jumat 26 Juni 2020.

              Campur tangan pemerintah untuk mencegah  gelombang  PHK  ini, menurut Nevi sebagai alasan
              kuat agar pemerintah memberikan tambahan  anggaran  Kemenperin  tahun 2021 dengan pagu
              indikatif sebesar Rp2,42 triliun.
              "Saya  berharap,  impor  bahan  baku  dan  bahan  penolong  sektor  industri  yang  masih  tinggi
              dengan nilai impor tahun 2019 sebesar 126 Milyar USD di tahun mendatang dapat dikurangi
              agar industri dalam negeri bisa bergerak," ucapnya.

              Selain itu, rendahnya efektivitas kebijakan dalam keterbatasan ruang fiskal juga mesti dapat di
              atasi.

              "Tujuan pentingnya adalah pengurangan tenaga kerja sektor industri tidak lagi menjadi isu berat
              pada suasana wabah ini", jelas Nevi.

              Legislator  asal  Sumatera  Barat  ini  mengungkapkan,  berdasar  Keputusan  Bersama  Menteri
              Keuangan  dan  Menteri  Perencanaan  Pembangunan  Nasional/Bappenas  Nomor  S-
              376/MK.02/2020 dan Nomor B.310/M.PPN/D.8/PP.04.02.01/05/2020 tanggal 8 Mei 2020 senilai
              Rp 2.596.384.901.000,- (Dua Triliun Lima Ratus Sembilan Puluh Enam Miliar Tiga Ratus Delapan
              Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Satu Ribu Rupiah).


              "Kecilnya  anggaran  kemenperin di antara mitra komisi VI sangat disayangkan," ujarnya.
              Seharusnya  Kemenperin  dapat berbuat lebih banyak untuk memajukan industri dalam negeri.
              Untuk itu, ia sangat sepakat dengan seluruh anggota komisi VI yang lain untuk mendukung dan
              memperjuangkan  usulan  tambahan    anggaran    Kementerian  Perindustrian  RI  Tahun  2021
              sebesar Rp 3.428.325.000.000,- karena diperlukan untuk pemulihan industri Pasca Covid-19.

              "Semoga  pemerintah  merealisasi  usulan  komisi  VI  pada  dukungan    anggaran    kementerian
              perindustrian  sehingga  kemenperin  harus  menerima  tantangan  untuk  mengurangi
              pengangguran  dengan  membantu  masyarakat  menciptakan  lapangan  kerja  bidang  industri
              kerakyatan," ucap Nevi.***.


















                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250