Page 249 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 249
Menaker merujuk kepada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang
pelarangan sementara orang asing masuk wilayah Indonesia untuk mencegah penyebaran
Covid-19.
Dalam aturan itu, tegas Ida, ada pengecualian diberikan kepada pemegang izin tinggal terbatas
dan izin tinggal tetap, pemegang visa diplomatik dan visa dinas, pemegang izin tinggal
diplomatik dan izin tinggal dinas, awak alat angkut, orang asing yang akan bekerja di proyek
strategis nasional, serta tenaga bantuan medis, pangan, dan kemanusiaan.
Dia menegaskan di Indonesia para TKA itu akan didampingi oleh pekerja lokal dan diharuskan
untuk melakukan transfer pengetahuan mereka kepada para pekerja Indonesia.
"Mereka ada batasnya. Setelah mereka mentransfer kemampuannya dan keterampilannya maka
kemudian mereka akan kembali ke negaranya dan sepenuhnya dikerjakan oleh tenaga kerja
kita," kata Menaker.
Kedatangan para TKA itu akan menyerap tenaga kerja lokal, kata dia, mengingat tengah terjadi
pengangguran yang tinggi. Dengan dibukanya pabrik di situ maka akan tersedia lapangan
pekerjaan bagi pekerja setempat.
Kedatangan 156 TKA China di Konawe pada Selasa tengah malam 23 Juni 2020 mendapat
sambutan demonstrasi dari warga Konawe yang menolak datangnya TKA. 156 TKA asal China
ini merupakan gelombang pertama dari kedatangan 500 TKA yang direncanakan. Para TKA ini
dilaporkan akan bekerja membangun smelter di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan
PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi, Kabupaten Konawe.
Aksi unjuk rasa tersebut digelar di Simpang Empat Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto,
Kabupaten Konawe Selatan sejak Selasa siang.
Massa aksi berupaya masuk ke dalam Bandara Haluoleo, namun ditahan oleh anggota polisi
yang berjaga. Situasi tersebut hingga malam hari pukul 22.46 WITA.
Aksi yang semula berjalan tertib berubah menjadi ricuh pada malam hari. Massa melemparkan
batu dan kayu ke arah polisi yang berjaga. Polisi pun mendesak massa untuk mundur dengan
menyiramkan water canon hingga gas air mata ke arah massa.
Sebelumnya, pihak kepolisian memperingatkan massa aksi untuk membubarkan diri, namun
imbauan tersebut tidak diindahkan dan massa tetap melemparkan batu dan kayu ke arah polisi.
Akhirnya, massa baru membubarkan diri pada Rabu dini hari pukul 00.50 WITA. Setelah berhasil
memukul mundur massa, polisi pun kemudian membersihkan area aksi yang dipenuhi sampah
yang berserakan..
248