Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 MARET 2019
P. 21
meninggalkan keluarganya. Artinya, ujar hanif, perlu ada insentif untuk membantu
biaya hidup.
"Pada saat pelatihan dan cari kerja baru, keluarganya siapa yang urus? Itu
maksudnya kenapa insentif itu diperlukan. Bentuknya seperti apa, besarnya seperti
apa nanti lah," kata Hanif.
Namun di luar konsep tersebut, Hanif menegaskan bahwa pemerintah tetap melihat
kemampuan keuangan negara. Oleh karenanya, ia menyebutkan bahwa
pembahasan soal Kartu Prakerja masih terus dilakukan secara mendalam. Garis
besarnya, ujarnya, pemerintah ingin agar para calon pekerja di Indonesia memiliki
peluang untuk memperbaiki keterampilan sekaligus menyiapkan diri untuk masuk ke
industri.
Hanif juga menyampaikan bahwa ide Kartu Prakerja bertujuan untuk menekan skill
gap atau ketimpangan keterampilan masyarakat. Ia mengungkapkan, 58 persen dari
angkatan kerja Indonesia adalah lulusan SD-SMP. Ibaratnya, ujar Hanif, enam dari
sepuluh angkatan kerja Indonesia adalah lulusan SD-SMP. Dari empat sisanya, rata-
rata hanya satu orang yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri.
"Inilah kenapa jawabannya jadi skill. Makanya ketika Pak Jokowi menyampaikan
soal Kartu Prakerja itu ya beliau ngerti masalah, dan itu tepat sasaran," katanya.
Page 20 of 100.