Page 123 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 JANUARI 2022
P. 123

"Di  situ  Pak  Gubernur  (Anies)  sudah  menanyakan  Pak  Menko  Polhukam  (Mahfud)  bahwa
              memang benar pandemi covid-19 ini menghantam perekonomian, tetapi sekarang kita sudah
              mulai tumbuh," kata Kadisnakertrans DKI Jakarta Andri Yansyah dalam diskusi Crosscheck by
              Medcom.id dengan tema 'Kontroversi Upah Anies', Minggu, 2 Januari 2022.

              Anies,  terang  dia,  saat  itu  meyakini  tidak  semua  sektor  perekonomian  terdampak  pandemi.
              Bahkan, beberapa sektor mengalami peningkatan pendapatan selama pandemi covid-19.

              "Tetapi, dengan adanya pandemi covid-19 ini ada sektor-sektor yang tumbuh kalau kita lihat dari
              rilis Badan Pusat Statistik (BPS)," ujar Andri.

              Atas dasar itu, Anies menolak kenaikan UMP Jakarta hanya 0,85 persen. Kenaikan itu diyakini
              tidak  seimbang  ketimbang  keuntungan  perusahaan  yang  mengalami  peningkatan  selama
              pandemi.

              "Enggak bisa kita dipukul rata 0,85 persen atau Rp37 ribu," tutur Andri.

              Pemprov DKI diyakini sudah menghitung kenaikan UMP dengan formula yang sesuai aturan. Dia
              menilai presentasi kenaikan upah minimum nasional terlalu kecil untuk menjadi UMP.

              "Kita harus betul-betul memperhatikan pekerja yang memang bekerja di sektor tumbuh. Kita
              juga harus mempertahankan perusahaan yang memang di sektor tidak tumbuh," ucap Andri.

              Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan UMP DKI Jakarta 2022 sebesar
              Rp4.641.854 per bulan terhitung sejak 1 Januari 2022. Pada putusan kedua disebutkan UMP DKI
              berlaku bagi buruh dengan masa kerja kurang dari satu tahun.

              Dalam putusan ketiga disebutkan pengusaha wajib menyusun dan menerapkan struktur, serta
              skala upah dengan memperhatikan kemampuan perusahaan. Pada putusan keempat disebut
              pengusaha akan dikenakan sanksi jika membayar upah lebih rendah dari UMP yang ditetapkan.

              SK tersebut diklaim mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional agar
              menjaga daya beli masyarakat atau buruh. Hal ini disebut untuk pencapaian penghasilan yang
              memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
































                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128