Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 13

Dia menekankan RUU Cipta Kerja ini harus jelas manfaatnya untuk kemashlatan
               rakyat kecil, termasuk buruh. Ia juga tak menampik saat ini berbagai aturan di
               Indonesia belum ramah terhadap sektor investasi.


               Menurutnya, merujuk data Ease Business Survey dari World Bank, kemudahan izin
               usaha Indonesia berada di peringkat ke-73 dari 190 negara. Posisi ini jauh dibanding
               dengan Singapura di peringkat ke-2, Malaysia ke-12, dan Thailand ke-21. Namun, ia
               menyoroti masih ada persoalan lain seperti kualitas sumber daya manusia atau SDM
               seperti tenaga kerja yang terampil.

               "Adanya keperluan tenaga kerja yang terampil, berkompeten sehingga mampu
               bersaing di dalam pasar tenaga kerja global. Untuk itu, dibutuhkan suatu aturan
               yang dapat merangkul semua yang bisa dilakukan oleh Omnibus Law," jelas Fajrie.

               Kemudian, ia juga mengakui penyusunan Omnibus Law akan menelan biaya tinggi.
               Namun, hal ini layak karena hasilnya nanti bisa jadi solusi persoalan atas tumpang
               tindih regulasi di Tanah Air.

               Baca Juga: Lagi-lagi Jakarta Terendam, Pengamat Cela Gagasan Anies Gak Jelas

               Diketahui, Pemerintah yang menginisiasi program Omnibus Law sudah menyerahkan
               draf RUU Cipta Kerja ke DPR pada 12 Februari 2020. Sejumlah isi pasal RUU
               tersebut masih ditolak kalangan serikat pekerja karena ada terdapat sejumlah pasal
               yang dinilai hanya menguntungkan pengusaha.

               Beberapa pasal kontroversial itu mulai nilai besaran pesangon Pemutusan Hubungan
               Kerja atau PHK berkurang, nasib karyawan status outsourcing tak jelas, sampai
               mengubah ketentuan cuti khusus haid bagi kalangan perempuan.






































                                                       Page 12 of 125.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18