Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2020
P. 10

Title          SALAH TEMBAK OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
               Media Name     tempo.co
               Pub. Date      25 Februari 2020
               Page/URL       https://kolom.tempo.co/read/1311725/salah-tembak-omnibus-law-cipta-ker ja
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative














               Jutaan buruh Indonesia sedang merasakan mendung menggelayuti mereka akibat
               rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, yang merupakan omnibus law. Mendung
               tersebut setidaknya disebabkan oleh dua poin. Pertama, ketentuan upah minimum.
               Terdapat perbedaan formula penghitungan antara aturan lama Peraturan
               Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan draf omnibus law itu.
               Dalam peraturan lama, yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 13
               Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, unsur inflasi dimasukkan dalam penentuan
               upah minimum. Namun, dalam Pasal 88D rancangan omnibus law, penghitungan
               upah minimum tidak lagi memasukkan inflasi sebagai faktor penambah kenaikan
               upah pada tahun berikutnya.

               Perhitungan di atas memberikan implikasi berupa upah minimum tidak
               memperhatikan faktor inflasi. Apabila pertumbuhan ekonomi 4 persen dan inflasi 5
               persen, secara riil pertambahan upah tahun t+1 sebesar minus 1 persen dari upah
               minimum tahun berjalan. Namun, secara nominal, upah akan tetap naik, kecuali
               ketika pertumbuhan ekonomi minus. Formula baru perhitungan tersebut
               mensyaratkan inflasi berada pada level yang terkendali atau dengan kata lain harus
               lebih rendah daripada angka pertumbuhan ekonomi.

               Kedua, ketentuan struktur dan skala upah. Pasal 92 Undang-Undang
               Ketenagakerjaan mengatur bahwa pengusaha menyusun struktur dan skala upah
               dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan
               kompetensi. Struktur dan skala upah itu kemudian diatur oleh keputusan menteri.

               Dalam rancangan Undang-Undang Cipta Kerja, ada perubahan pada Pasal 92
               tersebut, sehingga struktur dan skala upah di perusahaan cukup disusun oleh
               pengusaha dan hal itu digunakan sebagai pedoman untuk penetapan upah
               berdasarkan satuan waktu. Struktur dan skala upah itu tak lagi diatur oleh
               keputusan menteri. Hal ini mempermudah pembahasan struktur dan skala upah
               tanpa menunggu keputusan menteri tapi menghilangkan prinsip tripartit. Pekerja
               berada pada posisi tawar yang lemah dalam pembahasan struktur dan skala upah.

               Kegelisahan para buruh sebenarnya tidak terjadi apabila omnibus law itu tepat
               sasaran. Selama ini, narasi yang dibangun untuk melandasi "undang-undang sapu




                                                       Page 9 of 125.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15