Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MARET 2019
P. 43

Niat baik mereka melakukan ini, untuk memicu kesadaran kritis generasi Z maupun
               generasi milenial terhadap isu-isu ketenagakerjaan dan ekonomi, yang nantinya
               bermuara pada kepentingan politik elektoral mereka masing-masing.

               Sayangnya, alih-alih membuat anak muda menjadi kritis, mereka malah membuat
               generasi ini pesismis terhadap dirinya sendiri. Anak muda akan berfikir bahwa
               semakin sulit untuk memiliki pekerjaan bahkan dengan ijazah sarjana, akhirnya
               mereka sibuk mencaci-maki situasi tanpa pernah berfikir untuk mengembangkan
               kapasitas diri.

               Fenomena ini dapat direnungkan dari buku 21 Lessons for the 21 Century (2018)
               karya Yuval Noah Harari, kita dapat memahami bahwa industri 4.0 pasti akan
               mengubah hampir setiap sektor pekerjaan.

               Namun. bagi Harari, jika kita masih histeria bahwa otomatisasi akan menciptakan
               pengangguran besar-besaran, itu adalah sebuah kemunduran yang membawa kita
               kembali ke abad 19, dan kenyataannya, sejauh ini ketakutan tersebut tidak pernah
               terbukti.

               Bila merujuk pada gagasan Harari, sejak awal revolusi industri, untuk setiap
               pekerjaan yang digantikan teknologi, setidaknya satu pekerjaan baru diciptakan,
               dan standar hidup masyarakat rata-rata jadi meningkat secara signifikan.

               Kita yang optimis

               Sejarah membutikan, tidak ada negara manapun yang mampu membendung
               revolusi industri mulai dari yang pertama hingga yang ke empat. Jika pemerintah
               mencoba memperlambat laju perubahan, hal itu dikarenakan hanya untuk meredam
               polemik politik sembari menyiapkan talenta anak muda terbaik agar beradaptasi
               dengan revolusi industri 4.0

               Bagi kita, generasi muda yang optimis, perlu melangkah bersama sekaligus
               mengakui bahwa teknologi konvensional, pranata sosial, sistem ekonomi, dan tradisi
               politik yang diwarisi oleh paradigma lama sudah tidak sesuai untuk menyonsong era
               Abundance (keberlimpahan).

               Saat era abudance hadir, menurut Ray Kurzweil, seorang vioner MIT, kita akan
               menemukan 65 persen jenis pekerjaan yang benar-benar baru. Robot dan AI akan
               membantu 50 persen pekerjaan yang menggunakan otot dan otak manusia. Dengan
               kemajuan tersebut, Ray menyakini, manusia jadi bisa lebih fokus kepada jenis
               pekerjaan yang lebih bermartabat.

               Bagi tenaga kerja muda sekarang, dapat dikatakan irelevansi keterampilan akan
               lebih menyakitkan daripada eksploitasi yang oleh perusahaan. Maksudnya, ketika
               keterampilan yang kita miliki hari ini, tidak lagi relevan dengan kebutuhan industri di
               masa depan.



                                                       Page 42 of 56.
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48