Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MARET 2019
P. 44

Karena kerja-kerja yang bersifat repetitif, monoton dan sistemik akan segera
               digantikan oleh teknologi. Maka itu, penting bagi generasi muda untuk mulai
               membekali diri dengan hard skill dan soft skill yang paling vital di abad ini.

               Yang pemerintah harus sadari

               Antisipasi paling strategis untuk menjembatani pekerja muda menyesuaikan diri
               dengan industri 4.0 adalah melalui optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan
               Youth-Centered Approach.

               Youth-Centered Approach adalah pendekatan untuk melibatkan, mendukung, dan
               menguatkan aspirasi juga preferensi anak muda. Dengan pendekatan ini, BLK akan
               menempatkan anak muda sebagai pusat pembangunan, anak muda sebagai klien
               utama dan mitra strategis pemerintah.

               Hal ini tidak berlebihan, mengingat bahwa secara demografis generasi Z dan
               generasi milenial merupakan pemegang saham terbesar di republik ini, dan
               merekalah yang akan menjadi kunci berhasil atau tidaknya revolusi industri 4.0
               Indonesia. BLK harus semakin responsif terhadap tren teknologi, kebudayaan,
               kebutuhan, keadaan, harapan, identitas, lokalitas, dan keberagaman anak muda
               termasuk pada persoalan geografis.

               Harapannya dengan mengadopsi selera generasi muda, BLK milik Kementerian
               Tenaga Kerja (kemanaker) yang selama ini dianggap sebagai lembaga pelatihan
               yang ketinggalan jaman, bisa menjadi tempat yang asik bagi anak muda untuk
               menempa keterampilan senyaman kantor Google di New York. Kita tidak perlu lagi
               membangun "Rumah Siap Kerja" yang akan menyerap anggaran yang besar atau
               terlalu menghamba pada "Kartu Pra Kerja" yang mekanismenya belum pasti.

               Tapi, kita bisa mendukung langkah baik pemerintah, terutama Kemenaker dalam
               melakukan Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding (3R) BLK untuk mempercepat
               proses produksi tenaga kerja handal, tentunya yang berorientasi pada
               pembangunan kepemudaan yang link and match dengan industri 4.0 dan potensi
               lokal.

               Harapannya, selain mencetak generasi muda untuk industri, BLK juga perlu
               mengambil peran dalam mencetak pengusaha muda, nelayan muda, petani muda,
               peternak muda dan beberapa sektor lainnya yang kurang diminati oleh generasi
               muda di pedesaan maupun perkotaan.

               Maka, Siapapun presidennya nanti pasca pemilu, terobosan Menteri
               Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri untuk menyegarkan BLK harus tetap
               diteruskan dan di dukung oleh Pemda, Kemendagri, Kemendikbud, Kemenperin,
               Kemensos, BKKBN, Kadin, Kementerian terkait lainnya juga seluruh elemen generasi
               muda.




                                                       Page 43 of 56.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49