Page 269 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2021
P. 269

BP2MI LEPAS 271 CALON PMI PERAWAT & PENGASUH KE JEPANG

              Pemerintah Jepang memberikan kuota 70 ribu orang untuk pekerja migran Indonesia (PMI).
              Dalam rangka memenuhi kuota, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah
              melepas 271 calon PMI angkatan XIV ke Jepang, Selasa (17/8). Pelepasan ini menjadi sinyalemen
              hadirnya negara di tengah kesulitan ekonomi saat pandemi.

              Meski demikian, BP2MI mengaku masih belum dapat memenuhi kuota tersebut. Bahkan, jumlah
              calon pekerja hingga kini masih di bawah angka lima ribuan.

              "Ini adalah angkatan ke-14 untuk nurse (perawat) dan careworker (pekerja pengasuh). Ini bukti
              di tengah  era  pandemi COVID-19  sebagian negara menutup masuknya  warga negara asing,
              pekerja kita tidak (bisa) masuk, tapi Jepang masih membuka (kesempatan bekerja)," kata Ketua
              BP2MI Benny Ramdhani dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8/2021).

              Lebih  lanjut  Benny  mengatakan  keberangkatan  PMI  juga  sebagai  wujud  upaya  pemerintah
              memperhatikan para pekerja produktif yang ingin bekerja di luar negeri. Untuk itu, pihaknya
              memastikan tak menjadikan pandemi sebagai penghambat.

              Dalam  rangka  meningkatkan  jumlah  PMI,  pemerintah  juga  memberikan  pelatihan  bagi
              masyarakat yang akan berlangsung selama setengah tahun. Dengan demikian, mereka dapat
              lebih siap untuk bekerja di luar negeri.

              "Mereka diberikan pelatihan, keterampilan, mereka akhirnya memiliki kemampuan berbahasa,
              memiliki kompetensi, dan pekerja inilah yang kita siapkan untuk bekerja di luar negeri," katanya.

              Soal  pelatihan,  Benny  menyebut  rangkaian  pelatihan  penting  dilakukan  agar  PMI  tidak
              diremehkan dan mendapatkan upah yang sesuai.

              "Mereka  tidak  akan  datang  minder,  menganggap  dirinya  sebagai  pengemis  pekerjaan.  Tapi,
              mereka mempunyai keterampilan yang layak diberikan penghargaan untuk perusahaan, untuk
              majikan di mana mereka bekerja, dan mendapatkan gaji yang layak," paparnya.

              Tak hanya itu, BP2MI juga memastikan seluruh PMI terbebas dari COVID-19. Pihaknya pun terus
              menerapkan protokol kesehatan ketat mulai dari pelatihan hingga mereka diberangkatkan ke
              Jepang.

              Sebelum keberangkatan, Benny pun berpesan agar seluruh calon PMI menggunakan kesempatan
              bekerja dengan sebaik-baiknya. Tak lupa, dirinya meminta calon PMI menjaga diri dan melapor
              ke call center atau kedutaan jika  mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan selama
              bekerja.

              "Kita punya keahlian, keterampilan, sehingga kita layak bekerja, dan mendapatkan apresiasi dari
              mereka," paparnya.

              "Pemerintah akan melindungi kalian, kalau ada masalah tinggal lapor," imbuhnya.
              Bagi  masyarakat  yang  ingin  bekerja  di  Jepang,  Benny  menyampaikan  agar  mereka  dapat
              mendaftar  melalui  BP2MI  dan  tidak  mengambil  jalur  ilegal.  Pasalnya,  pihaknya  tidak  akan
              memberikan pelatihan dan jaminan kerja bagi mereka yang mendaftar melalui jalur ilegal.

              Ia juga menyampaikan agar masyarakat untuk tidak takut bekerja di Jepang. Mengingat BP2MI
              menjamin  tidak  ada  kekerasan  jika  menggunakan  jalur  resmi.  Terlebih  jaminan  tersebut
              merupakan aturan terikat antara pemerintah dengan Jepang terkait PMI.




                                                           268
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274