Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 120
"Dari komposisi range usia, kelompok usia di bawah 35 tahun paling dominan, ada 88%. Kalau
usia 18-25 tahun sebanyak 47,7% dan 26-35 tahun 38%," ujarnya.
Menurut Elan, hasil survei subjektif ini memberikan hasil yang sama dengan gambaran angka
pengangguran nasional, dimana paling banyak penerima manfaat berasal dari anak-anak muda
lulusan SMK sederajat.
"Pendidikan terakhir penerima manfaat didominasi SMA/SMK sederajat 58,93% dan S1 25,27%,
kelompok pendidikan lan tidak lebih dari kisaran 5%," katanya.
Dengan begitu, Elan mengklaim program Kartu Pra Kerja sudah tepat sasaran jika mengacu
pada hasil survei yang dilakukan ini. Pasalnya, peserta pelatihan juga diikuti oleh masyarakat
yang terdampak virus Corona alias COVID-19 maupun tidak.
"Saya kira kalau bicara masalah sasaran walau ini terbuka untuk semua, apa yang kita lihat dari
dominasi penganggur yang menerima Pra Kerja bisa melihat ini program tepat sasaran. Karena
sebagian besar melaporkan penerima tersebut mereka yang terpengaruh COVID, di PHK,
dirumahkan dan sebagainya," ungkap dia.
Sebelumnya, Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) program Kartu Pra
Kerja menyebut sebanyak 361.214 peserta sudah menerima insentif Rp 600.000 di bulan
pertama pelaksanaan. Dengan begitu, masih ada 319.696 peserta yang belum mendapat
insentif.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan total
peserta Kartu Pra Kerja pada gelombang pertama hingga ketiga ada sebanyak 680.918 orang .
"Yang menuntaskan pelatihan baru sekitar 434 ribu peserta. Dari 434 ribu ini, 361.214 telah
menerima insentif," kata Ruky kepada detikcom , Jakarta, Jumat (5/6/2020).
(hek/eds)
119