Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 61
Apa saja yang diperlukan buruh untuk memasuki The New Normal?
Yang kita perlukan adalah protokol dari rumah, di perjalanan dan di tempat kerja. Buruh harus
dipastikan sehat dan menggunakan masker. Dalam transportasi umum menjaga jarak, dan cuci
tangan pakai hand sanitizer.
Selain itu, apalagi?
Sebaiknya, gunakan pembayaran nontunai dan memakai helm sendiri kalau naik ojek. Di tempat
kerja tidak beijabat tangan, menggunakan masker, kurangi sentuhan dan keperalatan bei-sama.
tidak berkerumun, cuci tangan. Setelah tiba di rumah langsung mngganti baju, dan
membersihkan handphone, tas, kacamata dan lain-lain.
Menaker menerbitkan Surat Edaran tentang Perlindungan Pekerja/Buruh terkait Covid-19.
Bagaimana Anda menyikapinya?
Terbitnya Surat Edaran Menaker ini patut diapresiasi. Tapi seperti biasa. Surat Edaran tidak
begitu mengikat dan hanya dilempar begitu saja.
Apakah tidak ada perlindungan buruh di Surat Edaran Menaker itu?
Surat Edaran itu sepertinya hanya untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas
merawat pasien di rumah sakit. Seharusnya, diperuntukkan bagi semua tenaga kerja, tanpa
memandang di manapun dan jenis pekerjaan apapun. Benar, risiko terbesar adalah pada mereka
yang bekerja di bidang kesehatan, front line.
Pemerintah nielaunching Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di masa pandemi Covid-19.
Bagaimana tanggapan Anda?
Saya setuju dengan adanya Tapera. Memang sudah diundangkan dari tahun 2016. Masalahnya,
diberlakukan pada waktu yang tidak tepat, saat buruh banyak kehilangan pekerjaan dan di masa
Covid-19.
Ini bukan waktu yang tepat?
Sebab, ini akan menambah beban. Karena, harus berlaku segera dan akan langsung dipotong
dari gaji. Selanjutnya, soal kontribusi terlalu besar yang ditanggung buruh, 2,5 persen.
Pengusaha hanya 0,5 persen. Kita meminta pengusaha membayar 1 pensen dan buruh 2 persen.
Apalagi yang Anda kritisi mengenai Tapera?
Yang menjadi persoalan adalah, berlaku umum untuk semua buruh atau pekerja. Padahal, tidak
semua buruh atau pekerja tidak punya rumah.
Sebaiknya bagaimana?
Seharusnya, itu juga dipikirkan. Pasti akan ada penolakan, karena menganggap buat apa
mengiur jika sudah punya rumah.
Apa saran Anda mengenai Tapera?
Sebaiknya, Peraturan Pemerintah soal Tapera itu direvisi. Peserta Tapera, semestinya adalah
buruh atau pekerja yang tidak punya rumah, dan tanpa batasan upah minimal. Buruh yang
menerima upah paling rendah pun berhak. jon
60