Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2020
P. 141

Untuk itu FSPMI mendorong pemerintah tegas menolak usulan pengusaha terkait
               kebijakan penangguhan atau pemotongan dana THR. Sebab, dinilai sangat
               merugikan kaum buruh di berbagai wilayah Indonesia.

               "Satu minggu yang lalu, kami sudah surati presiden Jokowi . Semoga THR tidak
               dipangkas," pungkas Aziz.

               Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga menolak keras
               rencana pengusaha menangguhkan atau memangkas THR sebesar 50 persen.

               "Karena itu, KSPI meminta pemerintah tidak mengabulkan usulan pengusaha yang
               ingin memberikan THR hanya 50 persen dan tidak membayar upah buruh yang
               diliburkan secara penuh," kata Presiden KSPI Said Iqbal.

               Senada, Iqbal menyebutkan ketika upah buruh tidak dibayar penuh, akibatnya daya
               beli buruh menurun. Apalagi di lapangan, Iqbal mengklaim terdapat ketidakadilan
               yang memukul daya beli kaum buruh, khususnya di industri tekstil dan garmen.

               Seperti di Jawa Barat yang meliburkan buruhnya dengan hanya membayar upah
               sekitar 25 persen. Di Jawa Tengah buruh hanya dibayar 50 persen bagi mereka
               yang masih aktif bekerja. Di Jawa Timur terdapat pengusaha yang tidak membayar
               upah buruh yang tidak bekerja karena mengaku tidak lagi memiliki uang.

               "Apalagi kalau pemerintah mengabulkan membayar THR sebesar 50 persen. Maka
               nasib buruh akan semakin terpuruk," terangnya Mewakili kaum buruh Iqbal
               meminta pemerintah untuk menolak keras terkait usulan pengusaha untuk
               memangkas THR keagamaan bagi karyawannya. Bahkan, dia tidak segan akan
               menggelar demontrasi sebagai bentuk protes, apabila kebijakan tersebut
               diterapkan.

               Pengusaha Minta Pemerintah Beri Keringanan Terkait Aturan THR Sebelumnya,
               Ketua Umum DPD HIPPI, Sarman Simanjorang mengatakan, di tengah situasi wabah
               virus corona atau Covid-19 banyak pelaku usaha secara pendapatan tertekan. Untuk
               itu, dia meminta agar pemerintah memberikan keringanan bagi pengusaha.

               "Pengusaha berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan dapat
               memberikan solusi dalam bentuk kebijakan khusus .Sekiranya pelaku usaha tidak
               dapat memberikan sama sekali THR atau hannya mampu memberikan 50 persen
               misalnya," kata dia di Jakarta , Kamis (26/3).

               Dia mengatakan sekiranya pemerintah membuka opsi yang memungkinkan agar
               pemberian THR ditunda sampai keuangan perusahaan memadai. Dia pun menjamin
               tidak menghilangkan tanggung jawab pelaku usaha, dan seluruh hak-hak pekerja
               dipastikan terpenuhi.

               "Ini harus segera di evaluasi atau ditindaklanjuti oleh Kementerian Ketenagakerjaan
               agar sedini mungkin dapat melakukan perundingan antara perwakilan pekerja dan




                                                      Page 140 of 166.
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146