Page 127 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 127

Pasalnya,  kenaikan  UMP  tahun  2022  sangat  kecil.  Seperti  diumumkan  Kementerian
              Ketenagakerjaan, besaran kenaikan UMP tahun 2022 sangat kecil. Hal ini karena kondisi ekonomi
              dan inflasi yang menjadi dasar perhitungan UMP. bernilai kecil.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mencatat  UMP  pada  tahun  2022  naik  rata-rata  sebesar  1,09
              persen. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan besaran kenaikan UMP itu saat
              menggelar konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Pekerja 2022 pada 16
              November 2021. Kebijakan penetapan Upah Minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11
              Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  dan  aturan  turunannya  PP  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan.


              Berdasarkan data yang sudah ada. UMP tahun 2022 terbesar adalah di DKI Jakarta DKI Jakarta:
              Rp 4.452.724.

              Kenaikan  UMP  Jakarta  tahun  2022  hanya  sedikit,  karena  tahun  2021  UMP  Jakarta  Rp
              4.416.186.548.


              Sementara besaran UMP terendah tahun 2022 adalah di Jawa Tengah Rp 1.813.011. Tahun
              2021. besaran UMP Jawa Tengah sebesar Rp 1.798.979.

              Dikutip  dari  situs  Kemenaker.  Staf  Khusus  Menteri  Ketenagakerjaan.  Dita  Indah  Sari
              mengatakan, kondisi saat ini upah minimum di Indonesia terlalu tinggi jika dikomparasi atau
              dibandingkan dengan nilai produktivitas tenaga kerja. Menurutnya, nilai efektivitas tenaga kerja
              di Indonesia masih berada di urutan ke-13 Asia. "Baik Jam kerjanya, maupun tenaga kerjanya,
              ini umum secara nasional. Komparasinya ketinggian itu dengan produktivitas." kata Dita Indah
              Sari.


              Selain itu. menurut Dita. dari sisi Jam kerja saja, di Indonesia sudah terlalu banyak hari libur
              bagi pekerja. Bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara saja, jumlah hari libur di Indonesia
              masih terlalu banyak. 'Dari segi j ani kerja dan jumlah libur kita ini gede, banyak." ujar Dita.

              Sebagai perbandingan adalah Thailand. Jam kerja di Indonesia lebih sedikit di tiap mlnggunya.
              Di mana Thailand dalam seminggu jam kerja mencapai 42-44 jam. Sementara di Indonesia


              hanya 40 Jam.

              Sementara untuk hari libur. di Indonesia dalam setahun dapat mencapai 20 hari libur. Belum lagi
              ditambah dengan beragam cuti. Sedangkan di Thailand dalam setahun tidak lebih 15 hari libur.

              Dengan semakin sedikitnya Jam kerja, kata Dita. output atau hasil kerja yang dilakukan tenaga
              kerja di Indonesia pun menjadi sedikit. Sehingga hal ini berpengaruh terhadap nilai produktivitas
              yang rendah.

              Dita menambahkan, produktivitas Indonesia pun masih kalah dari Thailand. DI mana Thailand
              poinnya mencapai 30.9 sedangkan Indonesia hanya 23.9. Adapun dari sisi upah, upah minimum
              di Indonesia justru lebih tinggi dari Thailand.


              Di Thailand dengan nilai produktivitas 30.9 poin upah minimumnya mencapai Rp 4.104.475.
              upah  minimum  tersebut  diberlakukan  di  Phuket.  Sementara  itu  di  Indonesia.  dengan  upah


                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132