Page 211 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 211

Disampaikan, YP Agreement awalnya merupakan usulan Indonesia dalam Perundingan IE-CEPA,
              memberikan  jaminan  ketersediaan  kuota  bagi  kategori  profesional  muda  sesuai  dengan
              persyaratan dalam persetujuan untuk bekerja di negara kedua pihak dengan tujuan peningkatan
              keahlian profesional.

              Dalam penandatanganan ini, pihak Indonesia diwakili Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
              Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  Kementerian  Ketenagakerjaan  Suhartono,
              sedangkan  pihak  Swiss  diwakili  Director  International  Affairs,  State  of  Secretariat  for
              Migration(SEM), Federal Department of Justice and Police (FDJP) Ambassador Vincenzo Mascioli.

              "Kami  harap  kesepakatan  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  kedua  negara  untuk  saling
              membantu dalam meningkatkan keterampilan kerja. Khususnya bagi tenaga kerja profesional
              muda kedua negara serta meningkatkan ketersediaan akses pasar bagi tenaga kerja Indonesia
              di negara EFTA," ujar Suhartono dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/12/2021).

              Nantinya,  pekerjaan  dapat  menyangkut  segala  profesi  dan  menjalankannya  proses  otorisasi
              sesuai  dengan  peraturan  perundangan  yang  berlaku.  Adapun  kuota  yang  disepakati  dalam
              persetujuan ini sejumlah 50 orang per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 100 orang per tahun
              bila disepakati bersama.

              Untuk  dapat  memanfaatkan  YP  Agreement,  para  profesional  muda  pada  rentang  usia  yang
              ditetapkan diharapkan telah menyelesaikan pelatihan profesional dengan durasi tidak kurang
              dari dua tahun dan memiliki dokumen penyelesaian studi pada bidang yang relevan dengan
              pekerjaan. Dengan dipenuhinya persyaratan tersebut, diharapkan tersedia peluang kerja untuk
              seluruh bidang profesional yang tidak melanggar ketentuan hukum di kedua negara.

              Bila  memenuhi  persyaratan,  maka  otorisasi  akan  diberikan  kepada  profesional  muda  untuk
              bekerja  selama  kurun  waktu  12  bulan  dan  dapat  diperpanjang  maksimal  selama  6  bulan.
              Otorisasi yang diberikan kepada para profesional muda terkait dengan izin masuk dan izin tinggal
              harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

              Selanjutnya, profesional muda yang telah mendapatkan otorisasi untuk bekerja di negara kedua
              pihak,  akan  bekerja  berdasarkan  kontrak  kerja.  Kontrak  kerja  antara  lain  memuat  hak  dan
              kewajiban seperti kondisi pekerjaan, gaji, dan pajak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan
              di  negara  tempat  bekerja.  Sedangkan,  elemen  gaji  harus  sesuai  dengan  dan  mencerminkan
              kondisi upah umum pada tempat, profesi, dan bidang masing-masing.
              Direktur  Perundingan  Perdagangan  Jasa  Kementerian  Perdagangan  Jasa  Iskandar  Panjaitan
              menyampaikan,  YP  Agreement  merupakan  permintaan  Indonesia  kepada  Swiss  pada  saat
              Perundingan IE-CEPA sebagai bagian komitmen masing-masing negara baik Indonesia maupun
              negara-negara  EFTA  (Swiss,  Norwegia,  Islandia,  dan  Liechtenstein).  "Dengan  demikian,
              dipahami  oleh  Indonesia  dan  Swiss  bahwa  persetujuan  ini  akan  lebih  banyak  dimanfaatkan
              Indonesia. Diharapkan, dengan adanya persetujuan ini melalui koordinasi Kemenaker, Indonesia
              dapat segera mengoptimalkan pemanfaatannya," pungkas Iskandar.

              Editor : Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id).













                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216