Page 308 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 308

JK SINGGUNG MENTERI PKB: BANYAK PIHAK KRITIK MENAKER SOAL KENAIKAN
              UMR
              Lamjo Jak, Jakarta Wakil Presiden RI ke-12 Ju-suf Kalla (JK) meminta PKB dan NU mendorong
              kemajuan  ekonomi  umat  Islam  maupun  pengusaha  pribumi.  J  K  pun  meminta  PKB  melalui
              menteri dan fraksi di DPR mendukung kebijakan yang mendukung kemajuan UMKM.

              Di sisi lain, JK juga menyinggung menteri PKB, yaitu Menaker Ida Fauziah, yang banyak dikritik
              masyarakat terkait kenaikan UMR. I lal itu disampaikan JK saat mengisi acara I Ialaqah Satu
              Abad NU, yang disiarkan di YouTube PKB, Kamis (2/12/2021).

              JK  mengatakan  sejatinya  NU  didirikan  oleh pengusaha  dan pedagang  sehingga  NU dan PKB
              harus  mendorong  kemajuan  pengusaha  muslim  atau  pribumi.  Oleh  karena  itu,  untuk
              meningkatkan ekonomi pengusaha pribumi, harus didukung oleh kebijakan pemerintah, yang
              salah satunya menjadi tugas PKB yang memiliki fraksi di DPR dan menteri di pemerintahan.

              "Saya yakin apabila, bagaimana maju, maju. Kebijakan pemerintah sangat penting, tapi siapa
              pemerintah itu? Ya antara lain PKB, bagaimana di DPR Fraksi PKB memberikan satu kebijakan
              atau  undang-undang  atau  aturan  tentang  bagaimana  meningkatkan  UKM  lebih  hebat  lagi.
              Bagaimana memberikan potensi-potensi kepada pengusaha-pengusaha nasional atau pribumi
              untuk maju lagi. Bagaimana men-teri-menteri PKB yang ada di kabinet mendukung itu," kata JK.
              J K lalu menyinggung soal Menaker Ida Fauziyah yang banyak mendapat kritik terkait kenaikan
              UMP. JK menilai ada benarnya kritik masyarakat terkait kenaikan UMP tersebut karena dinilai
              akan mengurangi daya beli masyarakat.

              "Sekarang soal UMR lagi dikritik, yang kena tentu menteri PKB kan, Menteri Tenaga Kerja. Ada
              benarnya,  kalau  upah  itu  di  bawah  inflasi,  maka  berarti  pendapatan  riilnya  menurun.  Daya
              belinya menurun. Dulu rumusan kita adalah inflasi plus pertumbuhan tinggi, agar buruh-buruh
              juga menikmati pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
              "Nah, sekarang perumusannya agak lain lagi, sehingga ada daerah yang kenaikannya hanya Rp
              200, ada Rp 1.000, ada seperti itu, ada Rp 10 ribu, Rp 20 ribu. Mungkin ini menyebabkan daya
              beli para buruh akan lebih menurun," ujar JK.(LHTJ)
































                                                           307
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313