Page 571 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 571

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  buka  suara  atas  keputusan  Mahkamah
              Konstitusi  (MK)  mengenai  Undang-undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.  Dia
              memastikan bahwa UU Cipta Kerja sepenuhnya tetap berlaku.



              MENAKER TEGASKAN UU CIPTAKER BERLAKU

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  buka  suara  atas  keputusan  Mahkamah
              Konstitusi  (MK)  mengenai  Undang-undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.  Dia
              memastikan bahwa UU Cipta Kerja sepenuhnya tetap berlaku.

              "Dengan  dinyatakan  masih  berlakunya  UU  Cipta  Kerja  oleh  MK,  sebagaimana  yang  telah
              disampaikan  Bapak  Presiden  beberapa  waktu  yang  lalu,  seluruh  materi  dan  substansi  serta
              aturan sepenuhnya tetap berlaku tanpa ada satu pasal pun yang dibatalkan oleh MK," katanya
              melaui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (2/12).

              Atas dasar itu, sambung Ida, berbagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja yang telah ada saat
              ini, termasuk pengaturan tentang pengupahan masih tetap berlaku.

              Dia menjelaskan bahwa peraturan pelaksanaan klaster ketenagakerjaan yang menjadi mandat
              UU Cipta Kerja telah selesai dan diterbitkan sebelum putusan MK diumumkan. Dengan demikian,
              proses  pengambilan  kebijakan  ketenagakerjaan  saat  ini  harus  tunduk  pada  aturan  tersebut,
              termasuk mengenai pengupahan.

              "Oleh karenanya, saya kembali meminta kepada semua pihak khususnya para Kepala Daerah
              untuk  mengikuti  ketentuan  pengupahan  sebagaimana  diatur  dalam  PP  36/2021.  Saya  juga
              mengingatkan bahwa dalam PP tersebut tidak hanya mengatur tentang UM (upah minimum)
              saja, tetapi juga terkandung aturan struktur dan skala upah yang harus diimplementasikan oleh
              pengusaha," tegasnya.

              Lanjut  Ida,  upah  minimum  merupakan  instrumen  jaring  pengaman  bagi  pekerja/buruh.
              Pengusaha tidak boleh membayar upah/gaji di bawah nilai upah minimum yang berlaku pada
              satu wilayah.

              Upah minimum juga hanya berlaku bagi pekerja dengan masa kerja maksimal 12 bulan. Upah
              minimum provinsi (UMP), dalam pelaksanannya ditetapkan setiap tahunnya oleh Gubernur.

              Gubernur juga dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dengan catatan rata-
              rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/ kota dalam 3 tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata
              pertumbuhan  ekonomi  provinsi,  atau  nilai  pertumbuhan  ekonomi  dikurangi  inflasi
              kabupaten/kota yang bersangkutan selama 3 tahun terakhir selalu positif dan lebih tinggi dari
              provinsi. Dalam penetapan UMK, Gubernur dapat meminta pertimbangan Dewan Pengupahan
              Provinsi. UMK tersebut ditetapkan setelah UMP ditetapkan dan harus lebih tinggi dari UMP.

              Jika syarat tidak terpenuhi, maka Gubernur tidak dapat menetapkan UMK.

              "Formula UMP dan UMK pada PP. 36/2021 ditujukan agar kesenjangan upah minimum antar
              wilayah, baik antar Provinsi maupun antar kabupaten/kota tidak semakin melebar. Kita optimis
              dengan mengatasi jurang kesenjangan ini, daya saing akan terungkit, iklim investasi dan dunia
              usaha  kian  bergairah  yang  berdampak  pada  penciptaan  dan  perluasan  kesempatan  kerja.
              Ujungnya, tentu kembali pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," tutur Ida.




                                                           570
   566   567   568   569   570   571   572   573   574   575   576