Page 8 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 8

ADA RENCANA MOGOK KERJA NASIONAL 6-10 DESEMBER TOLAK UMK 2022,
              APINDO HARAP TAK ADA "SWEEPING" PEKERJA
              Kenaikan upah minimum yang dinilai tidak layak membuat buruh di berbagai daerah berencana
              mogok kerja selama 6-10 Desember 2021.

              Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat, Ning Wahyu
              Astutik berharap tidak ada tindakan sweeping pekerja.

              "Apindo berharap rekan-rekan karyawan tidak lagi melakukan sweeping ketika melakukan demo,
              karena hal tersebut sangat merugikan pengusaha," ujar Ning saat dihubungi Senin (6/12/2021).

              Ning  menjelaskan,  demo  merupakan  hak  yang  dijamin  undang-undang.  Tetapi  ia  mengajak
              buruh bersikap lebih arif.

              Sebab,  sudah  begitu  banyak  perusahaan  yang  menderita  dan  berusaha  bertahan  di  tengah
              kesulitan akibat pandemi Covid-19.

              "Janganlah  membuat  situasi  memburuk  kembali.  Selain  menyusahkan  pengusaha,  ujung-
              ujungnya juga merugikan buruh jika perusahaan tidak bertahan," beber Ning.

              Mengenai  penetapan  besaran  UMK,  Ning  mengaku  sangat  menghargai  keputusan  Gubernur
              Jabar Ridwan Kamil untuk mengimplementasikan UU Cipta Kerja di Jabar.
              Dengan keputusan tersebut, pengusaha merasa ada kepastian serta visibilitas yang membantu
              pengusaha dalam membuat berbagai rencana untuk tahun-tahun mendatang.

              Selain itu Ning yakin bahwa investor akan lebih tenang untuk bertahan di Jabar dan terbantu
              untuk bisa menjaga persaingan yang kian sengit, tidak hanya dengan negara lain, namun juga
              dengan daerah lain.

              UU  Cipta  Kerja  Ekonom  Ikatan  Sarjana  Ekonomi  Indonesia  (ISEI)  Jabar,  Acuviarta  Kartabi
              mengatakan, pengusaha dan buruh harus bijak dalam menyikapi UU Cipta Kerja.

              UU Cipta Kerja dibuat dengan semangat untuk meningkatkan perekonomian dan Investasi yang
              berujung pada kesejahteraan pekerja.
              UU  Ciptaker  sarat  memberikan  kemudahan  kepada  investasi,  semangatnya  menghilangkan
              hambatan yang selama ini dikeluhkan. Seperti hambatan perizinan, SDM, hingga ketersediaan
              lahan.

              "Kompromi win-win solution antara pengusaha dan buruh harus dapat dilakukan untuk menjamin
              keamanan dan kepastian hukum, khususnya pelaksanaan UU Ciptaker," beber dia.

              Untuk itu, diskusikan dan sosialisasikan UU Ciptaker ini dengan baik terutama kepada buruh.
              Buruh  pun  diminta  jangan  banyak  menuntut,  sementara  pengusaha  pun  harus  memberikan
              timbal baliknya atas kemudahan-kemudahan yang diberikan.

              "Seperti  membantu  pembukaan  lowongan  kerja  dan  memberi  andil  pada  pertumbuhan
              ekonomi," ucap dia.

              Sebelumnya, Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar, Roy Jinto
              mengatakan, buruh menolak UMK yang ditetapkan Ridwan Kamil karena menggunakan PP 36
              Tahun 2021 tentang Perburuhan.





                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13