Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 SEPTEMBER 2019
P. 51

"Kejuruan di berbagai BLK pun telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja di era
               Revolusi Industri 4.0. Misalnya kejuruan menjahit yang telah di upgrade menjadi
               kejuruan fashion technology, yang melatih peserta bukan hanya agar terampil menjahit,
               tetapi terampil mulai dari mendesain, memproduksi sampai dengan memasarkan produk
               yang dibuat," ujarnya.

               Ketiga, Program Triple Skilling, yaitu Skilling, Up-skilling dan Re-skilling. Skilling
               merupakan pelatihan bagi calon tenaga kerja yang belum siap untuk bekerja.

               Program ini merupakan bridging program akibat lulusan pendidikan formal yang
               mismatch dengan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan di dunia usaha atau industri.
               Sementara Up-skilling merupakan pelatihan bagi pekerja yang ingin meningkatkan
               kompetensi ataupun karirnya;

               Re-skilling merupakan pelatihan bagi pekerja yang terdampak PHK atau kehilangan
               pekerjaan maupun alih profesi (karier baru) sehingga tetap bisa mendapatkan
               pekerjaan.

               Kebijakan lainnya adalah Pemagangan Nasional, yaitu program pemagangan
               berdasarkan jabatan kerja yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo di
               Karawang, Jawa Barat, pada23 Desember 2016.


               Ada juga program Pemagangan Luar Negeri yang dilaksanakan bersama-sama dengan
               perusahaan-perusahaan di luar negeri melalui kerjasama dengan Sending Organization
               (IM Japan, Shikamachi, dll).

               Melalui program ini diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat mengembangkan dan
               memacu dirinya sehingga memenuhi standar internasional dan akhirnya mampu
               bersaing di pasar global.

               "Kami juga ada program BLK Komunitas merupakan langkah terobosan untuk
               mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia, dengan meningkatkan
               aksesibilitas pelatihan bagi masyarakat yang bertempat tinggal cukup jauh dari lokasi
               lembaga pelatihan kerja," katanya.


               Menaker Hanif mengakui dalam bidang ketenagakerjaan, RI 4.0 membawa berbagai
               dampak dan tantangan yang harus diantisipasi.

               Hingga saat ini, Pemerintah terus mempersiapkan tenaga kerja Indonesia agar mampu
               mengikuti perubahan, berdaya saing, dan bertahan di dunia kerja yang berubah.


               "Ada beberapa pekerjaan lama yang hilang, namun diprediksi akan ada pula sekitar 3,7
               juta pekerjaan baru yang muncul. Dunia industri akan mengalami disrupsi dan
               kolaborasi beberapa jenis platform baru, sehingga menghasilkan jenis industri baru. hal
               ini berdampak pada jenis pekerjaan dalam industri tersebut," kata Hanif.

               Di sisi lain, pemerintah sesungguhnya juga melihat peluang terciptanya lapangan kerja
               baru pada era RI 4.0 dan telah mengeluarkan kebijakan maupun program agar SDM
               Indonesia mampu menangkap peluang-peluang tersebut.





                                                       Page 50 of 146.
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56