Page 136 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 136

Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85% menjadi 5,1% atau naik Rp 225.667 dari UMP 2021. Dengan
              revisi ini maka nilai UMP 2022 DKI menjadi Rp 4.641.854. Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh
              Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah tepat.



              ANIES NAIKKAN UMP 2022 DKI JAKARTA, OPSI: SUDAH TEPAT DAN JADI TITIK
              KOMPROMI

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85% menjadi 5,1% atau naik Rp 225.667 dari UMP 2021. Dengan
              revisi ini maka nilai UMP 2022 DKI menjadi Rp 4.641.854.
              Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar menilai keputusan Gubernur
              DKI  Jakarta  tersebut  sudah  tepat.  Selain  itu  keputusan  tersebut  juga  menjadi  langkah
              Pemerintah  Daerah  DKI  untuk  menjaga  wilayah  DKI  tetap  kondusif  dalam  menghadapi
              penyebaran varian omicron yang saat ini sudah memasuki DKI Jakarta.

              "Keputusan Gubernur DKI Jakarta merevisi UMP 2022 adalah sudah tepat dan ini menjadi titik
              kompromi," kata Timboel dalam keterangan resminya, Minggu (19/12).

              Keputusan merevisi UMP tepat berdasarkan alasan Yuridis. Di mana dalam ketentuan Pasal 88C
              ayat (1) UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan sangat jelas dinyatakan Gubernur
              wajib menetapkan UMP.

              "Ini  artinya  seluruh  Gubernur  termasuk  Gubernur  DKI  memiliki  kewenangan  penuh  untuk
              menetapkan UMP DKI. Dengan kewenangan ini maka Gubernur DKI dapat merevisi keputusan
              penetapan UMP 2022 di DKI yang sebelumnya hanya naik 0,85%," jelasnya.

              Kemudian mengacu pada regulasi operasional yaitu PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan,
              khususnya Pasal 26 ayat (2), Timboel menjelaskan sudah sangat jelas diamanatkan penyesuaian
              upah nilai minimum ditetapkan pada rentang nilai tertentu di antara batas atas dan batas bawah
              upah minimum pada wilayah yang bersangkutan.

              Timboel menjelaskan, dengan hitungan nilai rata-rata konsumsi per kapita di DKI Rp 2.336.429,
              rata-rata jumlah anggota keluarga di DKI sebanyak 3,43 orang dan rata-rata jumlah anggota
              keluarga yang bekerja di DKI sebanyak 1,44 orang.

              Maka mengacu pada Pasal 26 ayat (3) PP No. 36 tersebut didapat nilai Batas Atas (BA) UMP
              sebesar Rp 5.565.244 dan Batas Bawah (BB) UMP sebesar Rp 2.782.622.

              "Dengan  nilai  BA  dan  BB  ini  maka  Gubernur  DKI  memiliki  kewenangan  untuk  menetapkan
              penyesuaian nilai UMP 2022 pada rentang nilai Rp 5.565.244 dan Rp 2.782.622," imbuhnya.
              Maka penetapan kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 5,1% masih dalam rentang BA dan BB yang
              diamanatkan PP No. 36 tersebut. "Ini artinya, tidak ada yang salah dengan revisi tersebut, dan
              Gubernur DKI sudah menetapkan nilai UMP 2022 sesuai dengan UU Cipta Kerja dan PP No. 36
              Tahun 2021," kata Timboel.
              Berikutnya  Timboel  menambahkan,  mengacu  pada  Pasal  88  ayat  (3)  UU  Cipta  Kerja,
              diamanatkan  Gubernur  menetapkan  Upah  Minimum  berdasarkan  kondisi  ekonomi  dan
              ketenagakerjaan.


                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141