Page 182 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 182

Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi upah minimum provinsi (UMP) untuk tahun 2022
              yang ditekennya pada 20 November 2021 lalu. Upah yang awalnya hanya naik 0,85 persen atau
              Rp 38.000, kini naik jadi 5,1 persen atau Rp 225.667, sehingga nilainya menjadi Rp 4.641.854
              per bulan.



              NAIKKAN UMP DKI 2022 JADI 5,1 PERSEN, ANIES BASWEDAN DIPUJI SERIKAT
              PEKERJA: PEMIMPIN CERDAS

              TRIBUNNEWSBOGOR.COM  -  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  merevisi  upah  minimum
              provinsi (UMP) untuk tahun 2022 yang ditekennya pada 20 November 2021 lalu.

              Upah yang awalnya hanya naik 0,85 persen atau Rp 38.000, kini naik jadi 5,1 persen atau Rp
              225.667, sehingga nilainya menjadi Rp 4.641.854 per bulan.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225.000  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari,"  kata  Anies  berdasarkan
              keterangannya dari PPID DKI Jakarta, Sabtu (18/12/2021).

              Anies  mengatakan,  keputusan  ini  diambil  setelah  pemerintah  daerah  mempertimbangkan
              sentimen positif dari kajian dan proyeksi yang ada.

              Selain  itu  juga  didasari  kajian  ulang  dan  pembahasan  kembali  bersama  semua  pemangku
              kepentingan terkait, serta dengan semangat keberhati-hatian di tengah mulai berderapnya laju
              roda ekonomi di wilayah Jakarta.

              "Lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat
              atau pekerja tidak turun," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

              Gubernur Anies menegaskan bahwa keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas
              keadilan bagi pihak pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta.


              Sebagai gambaran, pada tahun tahun sebelum pandemi Covid-19, rata-rata kenaikan UMP di
              DKI Jakarta selama enam tahun terakhir adalah 8,6 persen.

              “Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
              depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," jelasnya Anies.

              Anies membeberkan, data pendukung kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2022 didapat dari Badan
              Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta dan rerata inflasi di Ibu Kota selama Januari-November 2021
              sebesar 1,08 persen.

              Adapun, rerata inflasi nasional selama Januari–November 2021 sebesar 1,30 persen. Kemudian
              pada  22  November  2021,  Anies  melayangkan  surat  nomor  533/-085.15  tentang  Usulan
              Peninjauan Kembali Formula Penetapan Upah Minumum Provinsi (UMP) 2022 kepada Menteri
              Ketenagakerjaan RI.

              Melalui  surat  itu,  Anies  menyampaikan  bahwa  kenaikan  UMP  2022  di  DKI  Jakarta  yang
              sebelumnya hanya Rp 37.749,- atau 0,85 persen, masih jauh dari layak dan tidak memenuhi
              asas keadilan.



                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187