Page 246 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 246

PENGUSAHA MINTA MENAKER KLARIFIKASI KENAIKAN UMP DKI VERSI ANIES

              Pengusaha  meminta  klarifikasi  dari  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  terkait  kebijakan
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi
              (UMP) 2022 di ibu kota.

              Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI)
              Sarman Simanjorang mengatakan sebelum Anies merevisi UMP, orang nomor satu di DKI itu
              telah menyurati Menteri Ketenagakerjaan bahwa formula penetapan UMP DKI 2022 tidak cocok
              dengan kondisi Jakarta dan diminta untuk diubah.

              Oleh  karena  itu,  kalangan  pengusaha  mempertanyakan  apakah  pihak  Kementerian
              Ketenagakerjaan sudah menjawab Surat Gubernur DKI itu, sehingga ada peluang untuk merevisi
              aturan yang telah ditetapkan.

              "Tentu kami dari pelaku usaha meminta klarifikasi dari Menteri Tenaga Kerja,karena merekalah
              yang bertanggung jawab menegakkan aturan dan regulasi yang berkaitan dengan penetapan
              UMP," ujar Sarman dalam keterangan resmi, Minggu (19/12).

              Ia mengaku saat ini pihaknya belum menerima  dan membaca salinan Surat Keputusan (SK)
              Gubernur yang merevisi kenaikan UMP DKI 2022 menjadi 5,1 persen atau naik Rp225.667 dari
              yang sebelumnya naik 0,85 persen atau Rp37.749 berdasarkan formula yang diatur dalam PP
              Nomor 36 Tahun 2021.

              Di sisi lain, Sarman menghormati itikad baik Anies yang ingin memperjuangkan nasib warganya.
              Meski demikian, menurutnya putusan Anies juga harus berdasarkan hukum dan regulasi.

              "Disinilah  peran  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bagaimana  mampu  mengawal
              regulasi yang ada untuk memberikan kepastian hukum bagi dunia usaha, karena menyangkut
              UMP merupakan kepentingan bersama antara pengusaha dan pekerja," imbuhnya.

              Oleh  karena  itu,  ia  menyerahkan  sepenuhnya  permasalahan  UMP  kepada  Kemnaker  untuk
              meluruskan dan memastikan proses penetapan UMP sesuai dengan regulasi yang ada.

              "Ini  segera  diluruskan  supaya  tidak  berkepanjangan,  karena  ditakutkan  nanti  ada  pihak
              pengusaha yang menggugat revisi UMP, maka ini akan semakin tidak produktif. Di sisi lain, kita
              masih berjuang memulihkan perekonomian di tengah pandemi covid-19," tandasnya.

              Sebelumnya, Anies merevisi kenaikan UMP DKI 2022 sekitar 5,1 persen atau senilai Rp225.667
              dari tahun sebelumnya.

              Dengan kenaikan ini, UMP DKI menjadi Rp4.641.854. Sebelum direvisi, kenaikan UMP DKI hanya
              Rp37.749 atau menjadi Rp4.453.935.

              Dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12), Anies mengatakan keputusan ini mempertimbangkan
              sentimen  positif  dari  sejumlah  kajian.  Salah  satunya  yakni  kajian  Bank  Indonesia  yang
              menyatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7 persen
              hingga 5,5 persen.











                                                           245
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251