Page 362 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 362

"Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
              pengusaha," kata Anies dikutip dari siaran pers, Sabtu (18/12/2021).
              Anies  menegaskan,  keputusannya  menaikkan  UMP  didasarkan  atas  asas  keadilan  bagi  para
              pekerja, perusahaan, dan Pemprov DKI Jakarta. Terlebih lagi, ujar Anies, dalam enam tahun
              terakhir, rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta sebesar 8,6 persen.

              Oleh sebab itu, Anies pun merevisi UMP yang sebelumnya hanya naik 0,85 persen menjadi naik
              5,1 persen atau senilai Rp 225.667 dari UMP 2021.

              "Dengan kenaikan Rp 225.000 per bulan, maka para pekerja dapat menggunakannya sebagai
              tambahan keperluan sehari-hari," ujar dia.

              Selain itu, kata Anies, melalui kenaikan UMP tersebut, pihaknya berharap daya beli masyarakat
              dan para pekerja tidak turun.
              "Yang  lebih  penting  adalah  melalui  kenaikan  UMP  yang  layak  ini,  kami  berharap  daya  beli
              masyarakat atau pekerja tidak turun," kata dia.

              Menurut  Anies,  kenaikan  tersebut  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli
              masyarakat.  Kenaikan  UMP  juga  bentuk  apresiasi  bagi  para  pekerja  dan  menjadi  suntikan
              semangat bagi perekonomian dan dunia usaha.

              "Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," tutur
              Anies. Adapun keputusan merevisi UMP tahun 2022 didasarkan beberapa pertimbangan.

              Pertama, kajian Bank Indonesia yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
              pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, sehingga inflasi akan terkendali pada posisi
              3 persen (2-4 persen).

              Kemudian, Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3 persen.
              "Keputusan ini, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut,
              juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan
              terkait," ucap Anies.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  DKI  Jakarta,  rata-rata  inflasi  Ibu  Kota  selama
              Januari-November  2021 adalah  1,08  persen.  Sementara  itu,  rata-rata  inflasi  nasional  selama
              Januari-November 2021 sebesar 1,30 persen.

              Pemprov DKI Jakarta kemudian mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 dengan menggunakan
              variabel inflasi (1,6 persen) dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional (3,51 persen).

              Dari kedua variabel itu, keluar angka 5,11 persen yang dinyatakan sebagai angka kenaikan UMP
              tahun 2022.















                                                           361
   357   358   359   360   361   362   363   364   365   366   367