Page 393 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 393
"Dengan kenaikan Rp 225.667 per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah
melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
turun," ujar Anies dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).
Anies mengatakan, kenaikan UMP 2022 merujuk pada beberapa pertimbangan. Pertama,
berdasarkan kajian Bank Indonesia bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
mencapai 4,7 persen sampai dengan 5,5 persen.
Selain itu, inflasi akan terkendali pada posisi 3 persen (2-4 persen) dan proyeksi Institute For
Development of Economics and Finance (Indef) yang memproyeksikan tingkat pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3 persen.
Anies menjelaskan, keputusan itu juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama
semua pemangku kepentingan terkait, serta dengan semangat kehati-hatian di tengah mulai
bergeraknya laju ekonomi di Jakarta.
"Dengan kenaikan Rp225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari," imbuh Anies.
Anies menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
pekerja, perusahaan dan Pemprov DKI Jakarta.
Sebagai gambaran, pada tahun sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kenaikan UMP di DKI
Jakarta selama enam tahun terakhir (2016-2021) adalah 8,6 persen dengan mempertimbangkan
nilai pertumbuhan ekonomi dan inflasi nasional.
"Kami menilai kenaikan 5,1 persen ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, rerata inflasi di Ibu Kota selama
Januari-November 2021 sebesar 1,08 persen. Adapun rerata inflasi nasional selama Januari-
November 2021 sebesar 1,30 persen.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP 2022 menggunakan variabel
inflasi 1,6 persen dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional 3,51 persen.
Dari kedua variabel itu, maka keluar angka 5,11 persen sebagai angka kenaikan UMP tahun
2022.
Sejalan dengan penetapan UMP, Pemprov DKI Jakarta berusaha meningkatkan kesejahteraan
pekerja dan mengurangi biaya hidup pekerja dengan memberikan kebijakan berupa bantuan
layanan transportasi, penyediaan pangan murah, dan biaya personal pendidikan bagi keluarga
pekerja.
392

