Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2019
P. 31
"Tapi tidak tahun siapa sponsornya, yang membawa ibu dari Cianjur," kata Selpi.
Selpi mengatakan, ketika tahu bahwa kondisi ibunya di Arab sangat menderita, ia
sempat meminta bantuan ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga
Kerja Indonesia (BNP2TKI). Tapi, kata Selpi, BNP2TKI, seolah tak peduli dengan
nasib ibunya.
"Namun, kami berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkenan membantu.
Tolong pulangkan ibu saya dari Saudi," katanya.
Dikdik (39), adik dari Alis, mengatakan, keluarga sebenarnya sudah mengikhlaskan
Alis setelah bertahun-tahun tak pernah mendapatkan kabar tentang kondisinya.
"Namun, empat tahun lalu datang surat yang mengabarkan jika kakak saya ternyata
masih hidup," ujarnya.
Surat itu membuat keluarga gembira sekaligus sedih karena dalam suratnya Alis
juga mengabarkan kondisinya yang tersiksa.
Dalam suratnya, kata Dikdik, kakaknya bercerita, ia tak pernah diperbolehkan keluar
rumah. Jika majikan dan keluarganya pergi keluar, kakaknya dikunci di kamar mandi
sampai majikan pulang.
"Kakak saya bisa kirim surat juga sembunyi-sembunyi, suratnya dititipin ke sopir
majikannya," ujarnya..
Di surat yang terakhir, menurut Dikdik, kakaknya bahkan memohon agar ia bisa
segera bisa dipulangkan karena sudah tidak tahan dengan perlakuan majikan.
"Tolongin teteh, Dik. Teteh sudah tidak kuat, teteh disiksa, tangan teteh ditusuk
sampai 20 jahitan," kata Dikdik.
Dikdik mengatakan, keluarga sempat dihubungkan dengan pihak KBRI di Arab Saudi
untuk mengupayakan pemulangan Alis. Namun upaya itu masih menemui jalan
buntu.
"Saya sudah bolak-balik ke Jakarta, pinjam sana-sini bahkan jual yang ada untuk
biaya agar kakak saya bisa segera dipulangkan, tapi belum ada hasilnya sampai
sekarang," ujarnya.
Page 30 of 91.