Page 72 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2019
P. 72
Adapun, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelindungan PMI adalah
mengubah paradigma. PMI bukan lagi obyek, tetapi mereka merupakan subyek
penempatan.
"Mereka merupakan tenaga kerja yang profesional dan kompeten sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan, isu pekerja atau buruh migran sangat kompleks dan dinamis.
Melalui penyelenggaraan workshop hasil kerja sama Kemnaker dan KDI ini,
pemerintah ingin mendengar sudut pandang dari komunitas diaspora tentang peran
KDI dalam membantu pemerintah. Khususnya untuk kepentingan market intellegent
dalam rangka penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia.
"Selain itu, kita juga sekaligus dapat mendiskusikan bentuk-bentuk kerjasama ke
depan yang feasible untuk kita lakukan bersama, dengan tentunya tetap mengacu
pada peran dan fungsinya masing-masing," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri
(PPTKLN) Kemnaker Eva Trisiana, menambahkan, pemerintah berharap pada masa
mendatang, tidak akan ada PMI bekerja di sektor informal yang mengandalkan
hanya low skill.
"PMI yang berasal dari kalangan profesional dan mempunyai high skill dapat
meminimalisasi adanya permasalahan ketika bekerja ke luar negeri," ujarnya.
Eva menyebut informasi peluang pasar kerja luar negeri juga diharapkan juga dapat
memotivasi para profesional untuk bisa bersaing di pasar kerja global.
Lebih lanjut, Deputi President Indonesia Diaspora Network Global (IDN-Global) Said
Zaidansyah, mengatakan, salah satu peran yang dapat diambil KDI dalam isu
pekerja migran adalah memastikan peningkatan competitiveness tenaga kerja
Indonesia.
Saat ini, kata Said, competitiveness tenaga kerja Indonesia masih kalah
dibandingkan dengan negara-negara lain. Bahkan, jumlah penduduk Filipina yang
tak sampai separuh dari jumlah penduduk Indonesia pun disebutnya memiliki
competitiveness tiga kali lipat dibanding Indonesia.
(ega/ega)
Page 71 of 91.