Page 58 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 JANUARI 2019
P. 58
"Artinya hanya bagi yang di Plumpang, dan bukan sebagai pekerja di Pertamina Patra
Niaga dan PT Elnusa Petrofin. Jika diterima, berarti sebagai buruh outsourcing.
Padahal status outsourcing ini yang menjadi pokok gugatan dan protes selama
bertahun-tahun yang lalu hingga sekarang," ujarnya, Kamis (24/1).
"Tentu saja, kami tidak bisa menerima tipu daya semacam ini," lanjut Heri Sugiri.
Setelah meninggalkan rapat, seluruh perwakilan AMT Pertamina dari 10 Depo, lalu
bergerak ke posko juang AMT di Plumpang, Jakarta Utara, dimana ribuan AMT
Pertamina dan keluarga sedang berkumpul.
"Ribuan massa ini sontak marah, dan mulai menyalakan obor yang tadinya akan
digunakan untuk aksi obor," ujar Heri Sugiri.
Saat ini, sambung dia, pihak Kantor Staf Presiden (KSP) mencoba memfasilitasi
kembali pertemuan di kantor KSP di Jakarta Pusat.
"Kami berharap tidak ada lagi tipu daya, tidak ada lagi upaya mengulur waktu, sebab
kesabaran kami sudah sampai titik nadir," pungkas Heri Sugiri.
Ini adalah kelanjutan dari aksi kubur diri yang sebelumnya mereka lakukan di depan
Kementerian BUMN dan Istana Negara.
Empat tuntutan SP-AMT Pertamina. Pertama, dipekerjakan kembali sebagai buruh
tetap PT Pertamina Parta Niaga dan PT. Elnusa Petrofin. Kedua, pembayaran upah
lembur selama ini yang belum dibayarkan. Ketiga, pembayaran upah proses selama
19 bulan di-PHK ilegal. Keempat, pensiun bagi AMT yang sudah masuk usia pensiun,
dan kompensasi bagi keluarga AMT yang suaminya telah meninggal selama PHK
ilegal.
Page 57 of 74.