Page 179 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 179
sebanyak 131,06 juta orang (93,74 persen). Sementara penganggur terbuka 8,75 juta jiwa (6,26
persen). Sedangkan jumlah pekerja yang terdampak Covid-19 pada sektor ketenagakerjaan
berjumlah 19,10 juta orang. Rinciannya sebanyak 1,62 juta orang merupakan pengangguran,
Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 0,65 juta orang.
Kemudian yang tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,11 juta orang, dan penduduk yang
mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 15,72 juta orang.
Dampak pandemi ditengarai bakal menambah jumlah pengangguran menjadi 9,96 juta orang,
bahkan berpotensi terus meningkat sampai 12 juta jiwa. Diperkirakan, 10 juta pengusaha mandiri
terancam berhenti bekerja dan 10 juta lainnya turun pendapatan hingga lebih dari 40 persen.
"Sungguh ini merupakan tantangan yang berat bagi ketenagakerjaan di Indonesia. Meskipun
meningkatnya jumlah pengangguran ini juga dialami oleh hampir semua negara di dunia," ujar
Suhartono Tantang tersebut, diakuinya, masih diperberat dengan sejumlah permasalahan klasik
yang belum juga terurai dari tahun ke tahun. Yakni, angka pengangguran yang tinggi pada
angkatan kerja usia muda.
Penyebabnya pun beragam. Mulai dari spesifikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan
pendidikan, keahlian tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, kekurangan pengetahuan
lowongan pekerjaan, dan beberapa permasalahan lain.
"Ironinya, pandemi Covid-19 menyebabkan permasalahan di pasar tenaga kerja menjadi semakin
kompleks, sehingga angkatan kerja usia muda tersebut menjadi salah satu kelompok rentan
yang perlu mendapat perhatian khusus," pungkas Suhartono.
Suhartono mengatakan diperlukan perencanaan tenaga kerja nasional, termasuk pendataan
penempatan tenaga kerja yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.
178