Page 181 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 181

Abdi mengatakan bahwa ke-26 ABK tersebut sebelumnya bekerja di kapal ikan KM Laksana Baru
              yang tenggelam. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi pada 26 September lalu
              karena pada saat yang bersamaan terdapat tiga kapal ikan yang berada di sekitar lokasi kejadian
              dan membantu evakuasi.

              Selanjutnya, Abdi mengatakan bahwa setelah 11 hari setelah kecelakaan, pihak perusahaan dan
              otoritas terkait belum ada yang menghubungi dan memfasilitasi ABK korban tersebut.

              Dia meminta.

              Peneliti  DFW  Indonesia  Asrul  Setyadi  mengatakan  bahwa  KKP  perlu  meningkatkan  standar
              keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan awak kapal ikan Indonesia. "Penelantaran ABK di
              Dobo sering terjadi dan luput dari perhatian pemerintah," katanya.

              Dia menyarankan KKP perlu melakukan inspeksi rutin untuk memastikan standar keselamatan
              dan tenaga kerja perikanan yang bekerja di WPP 718 atau Laut Arafuru.

              Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya meningkatkan pelindungan terhadap
              awak  kapal  perikanan  di  dalam  dan  luar  negeri  dengan  berkomitmen  meratifikasi  Konvensi
              Organisasi  Buruh  Internasional  (International  Labour  Organization/ILO)  Nomor  188  tentang
              Pekerjaan Dalam Penangkapan Ikan.

              Sekjen  Kemenaker  Anwar  Sanusi  menjelaskan  bahwa  konvensi  itu  merupakan  standar
              ketenagakerjaan internasional yang ditujukan untuk memastikan para pekerja yang bekerja di
              atas kapal perikanan memiliki kondisi kerja yang layak.

              "Pertemuan  pada  hari  ini  merupakan  rapat  konsolidasi  internal  Kemenaker  dalam  rangka
              menyikapi  perlu  tidaknya  Pemerintah  Indonesia  meratifikasi  Konvensi  ILO  Nomor  188,"  ujar
              Sekjen Kemenaker Anwar saat memimpin rapat pembahasan Konvensi ILO No.188 secara virtual.
              Dia  menegaskan  pentingnya  pelindungan  bagi  awak  kapai  perikanan  melalui  mekanisme
              penguatan kerangka hukum nasional maupun dengan meratifikasi ketentuan internasional.

              Wacana ratifikasi juga dilatarbelakangi beberapa permasalahan dihadapi oleh pekerja di sektor
              penangkapan ikan seperti tindakan kerja paksa atau perbudakan dan adanya beberapa kasus
              ketenagakerjaan yang menimpa Awak Kapal Perikanan Indonesia (AKPI).





























                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186